
Airlangga: Kita Harap BI Tak Buru-buru Naikkan Suku Bunga

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Bank Indonesia (BI) tidak buru-buru menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR). Alasannya ekonomi baru saja pulih.
"Ekonomi masih recovery, kita berharap tak terlalu terburu-buru (menaikkan suku bunga acuan)," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (5/8/2022)
Kini suku bunga masih bertahan di level 3,5%. Selain ekonomi yang baru pulih, inflasi inti juga masih di bawah 3%. Komponen tersebut merupakan penanda adanya peningkatan permintaan oleh masyarakat.
"Kita melihat dari inflasi yang mencapai 4,94% dan core inflasinya 2,86%. Sehingga angkanya masih rendah," terang Airlangga.
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kebijakan suku bunga mempertimbangkan kondisi dalam negeri, bukan situasi Amerika Serikat (AS).
"Dasar utama kebijakan suku bunga didasarkan perkiraan inflasi inti ke depan dan keseimbangan dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian tak otomatis suku bunga bank sentral negara lain naik, suku bunga BI juga naik," jelasnya.
Kebijakan Bank sentral AS yang menaikkan suku bunga acuan dengan agresif masuk dalam pemantauan. Akan tetapi tidak pertimbangan utama.
"Kenapa inflasi inti bukan IHK. karena inti itu mencerminkan permintaan dan penawaran," terang Perry.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Jelas! BI Tidak Buru-buru Naikkan Suku Bunga Acuan