Macet Parah, Jakarta Sampai Tol Cipali KM 110 Butuh 7 Jam
Dwi Ayuningtyas & Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
05 June 2019 22:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbeda dengan periode sebelum lebaran, kondisi Tol Trans Jawa terutama Jakarta-Cikampek dan Cipali terpantau macet parah pada hari ini Rabu (5/6/2019).
Pada hari yang bertepatan dengan perayaan IdulFitri ini, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia waktu tempuh dari Jakarta hingga Tol Cipali KM 110 membutuhkan lebih dari 7 jam.
Jurnalis CNBC Indonesia berangkat dari Semanggi, Jakarta Selatan sejak pukul 13.30 WIB dan langsung menemukan kemacetan di tol dalam kota, terutama Pancoran.
Kemudian kemacetan terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, terutama dari Bekasi Timur sampai Cikarang. Kemacetan semakin parah ketika memasuki 200 meter dari gerbang pintu tol Cikampek. Ini menyebabkan jarak tempuh dari Jakarta hingga KM 73 hampir mencapai 4 jam.
CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi kepada petugas tol dari layanan call center PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Petugas tersebut menjelaskan bahwa kemacetan sampai KM 80.
"Kemacetan hingga KM 80," kata petugas tol dari Jasa Marga, saat sore jelang malam hari. Kemacetan tersebut menyebabkan kecepatan berkendara maksimal 10 km/jam.
Penyebab kemacetan berdasarkan pantauan adalah keluar masuk sejumlah rest area. Bahkan ada beberapa rest Area yang tidak bisa dimasuki karena terlalu penuh. Contohnya adalah rest area Tol Cikampek KM 39 dan Tol Cipali KM 102.
Setelah keluar dari rest area ini, kemacetan juga bertambah parah. Hingga KM 110, antrean kendaraan masih cukup panjang bahkan ada kendaraan yang menggunakan bahu jalan untuk melintas. Waktu tempuh dari Semanggi, Jakarta Selatan sampai Tol Cipali KM 110 mencapai lebih dari 7 jam.
Sebenarnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow pada Rabu (5/6/2014) mulai pukul 16.45 WIB dari KM 34+600 s.d. KM 47, guna mengurai kemacetan di Tol Cikampek,) akhirnya memberlakukan .
Irra Susiyanti, Corporate Communications Department Head Jasa Marga, mengatakan contraflow diberlakukan untuk mengurai kepadatan yang terjadi jelang Rest Area KM 39A Jalan tol Jakarta-Cikampek.
Namun berdasarkan pantauan kami, contraflow tersebut belum cukup efektif untuk mengurai kemacetan karena jumlah kendaraan yang sangat banyak.
Sebelumnya, Rekor baru, perjalanan mudik dari Jakarta ke Semarang hanya ditempuh selama 5 jam saja. Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Perpajakan Yustinus Prastowo melalui akun resmi media sosial twitternya.
"Pak @jokowi , bagaimana ini? Saya mudik Cibubur-Semarang 6 jam, sudah termasuk dua kali istirahat di rest area. Apa nggak bisa lebih lambat gitu Pak?," tulisnya seperti dikutip oleh CNBC Indonesia, Jakarta, Senin (3/6/2019).
Yustinus mengatakan, perjalanan ini merupakan perjalanan tercepat dirinya sepanjang mudik ke Semarang. Waktu 6 jam ini bahkan setelah istrahat sekitar 1 jam di rest area.
"Saya berangkat pukul 05.30 WIB sampai 11.30 WIB, itu sudah termasuk berhenti 1 jam di rest area. Berarti perjalanan 5 jam saja," ujarnya saat dihubungi tim CNBC Indonesia.
Menurutnya, perjalanan lancar karena tol Trans Jawa yang sudah beroperasi penuh dan juga pengaturan lalu lintas, one way yang diberlakukan oleh Jasa Marga dan korlantas.
"Lancar karena memang di atur one way hari ini, pengaturannya bagus, di jalan tidak kepadatan, lancar," Yustinus yang juga menjabat sebagai Komisaris Wika Beton.
(dob/dob) Next Article One Way Sampai Diskon Kapal, Ini Strategi Hadapi Arus Balik
Pada hari yang bertepatan dengan perayaan IdulFitri ini, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia waktu tempuh dari Jakarta hingga Tol Cipali KM 110 membutuhkan lebih dari 7 jam.
Jurnalis CNBC Indonesia berangkat dari Semanggi, Jakarta Selatan sejak pukul 13.30 WIB dan langsung menemukan kemacetan di tol dalam kota, terutama Pancoran.
CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi kepada petugas tol dari layanan call center PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Petugas tersebut menjelaskan bahwa kemacetan sampai KM 80.
"Kemacetan hingga KM 80," kata petugas tol dari Jasa Marga, saat sore jelang malam hari. Kemacetan tersebut menyebabkan kecepatan berkendara maksimal 10 km/jam.
![]() |
Penyebab kemacetan berdasarkan pantauan adalah keluar masuk sejumlah rest area. Bahkan ada beberapa rest Area yang tidak bisa dimasuki karena terlalu penuh. Contohnya adalah rest area Tol Cikampek KM 39 dan Tol Cipali KM 102.
Setelah keluar dari rest area ini, kemacetan juga bertambah parah. Hingga KM 110, antrean kendaraan masih cukup panjang bahkan ada kendaraan yang menggunakan bahu jalan untuk melintas. Waktu tempuh dari Semanggi, Jakarta Selatan sampai Tol Cipali KM 110 mencapai lebih dari 7 jam.
Sebenarnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow pada Rabu (5/6/2014) mulai pukul 16.45 WIB dari KM 34+600 s.d. KM 47, guna mengurai kemacetan di Tol Cikampek,) akhirnya memberlakukan .
Irra Susiyanti, Corporate Communications Department Head Jasa Marga, mengatakan contraflow diberlakukan untuk mengurai kepadatan yang terjadi jelang Rest Area KM 39A Jalan tol Jakarta-Cikampek.
Namun berdasarkan pantauan kami, contraflow tersebut belum cukup efektif untuk mengurai kemacetan karena jumlah kendaraan yang sangat banyak.
![]() |
Sebelumnya, Rekor baru, perjalanan mudik dari Jakarta ke Semarang hanya ditempuh selama 5 jam saja. Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Perpajakan Yustinus Prastowo melalui akun resmi media sosial twitternya.
"Pak @jokowi , bagaimana ini? Saya mudik Cibubur-Semarang 6 jam, sudah termasuk dua kali istirahat di rest area. Apa nggak bisa lebih lambat gitu Pak?," tulisnya seperti dikutip oleh CNBC Indonesia, Jakarta, Senin (3/6/2019).
Yustinus mengatakan, perjalanan ini merupakan perjalanan tercepat dirinya sepanjang mudik ke Semarang. Waktu 6 jam ini bahkan setelah istrahat sekitar 1 jam di rest area.
Menurutnya, perjalanan lancar karena tol Trans Jawa yang sudah beroperasi penuh dan juga pengaturan lalu lintas, one way yang diberlakukan oleh Jasa Marga dan korlantas.
"Lancar karena memang di atur one way hari ini, pengaturannya bagus, di jalan tidak kepadatan, lancar," Yustinus yang juga menjabat sebagai Komisaris Wika Beton.
(dob/dob) Next Article One Way Sampai Diskon Kapal, Ini Strategi Hadapi Arus Balik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular