
Dilarang Terbang, Boeing tak Dapat Lagi Pesanan 737 MAX
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 June 2019 13:05

Jakarta, CNBC Indonesia- CEO Boeing Dennis Muilenburg menyatakan perusahaan tidak menerima pesanan untuk 737 MAX sejak jenis tersebut dilarang terbang akibat dua kecelakaan mematikan di Indonesia dan Ethiopia.
"Tidak," kata Dennis dalam wawancara dengan CNBC International, Senin (3/6/2019). Ia ketika itu ditanya apakah Boeing mendapatkan pesanan untuk 737 MAX sejak jenis itu di-grounded atau dilarang terbang.
Seluruh armada Boeing 737 MAX telah dilarang terbang sejak kecelakaan Ethiopian Airlines pada bulan Maret terjadi. Sebelum kecelakaan Ethiopian Airlines, Lion Air juga mengalami kecelakaan nahas dengan pesawat tipe yang sama. Total lebih dari 300 orang tewas akibat kecelakaan nahas itu.
Sebelumnya Boeing menyatakan telah mengidentifikasi kesalahan dalam sistem peringatan pilot pada pesawat 737 MAX-nya pada 2017, setahun sebelum kecelakaan Lion Air yang mematikan terjadi. Demikian disampaikan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu, Minggu (6/5/2019).
Namun, Boeing mengatakan jajaran manajemen tidak mengetahui masalah ini sampai kecelakaan yang menewaskan 189 orang di Indonesia terjadi dan sampai pesawat dilarang terbang setelah pesawat sejenis milik Ethiopian Airlines jatuh beberapa bulan kemudian. Dalam kecelakaan di Ethiopia ini 157 orang tewas.
"Pada 2017, dalam beberapa bulan setelah memulai pengiriman 737 MAX, para insinyur di Boeing mengidentifikasi bahwa tampilan (display) perangkat lunak sistem 737 MAX tidak memenuhi persyaratan untuk indikator AOA Disagree," kata Boeing dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP.
Menurut Boeing, peralatan yang seharusnya menjadi standar keselamatan, yang berfungsi memberitahu pilot tentang kondisi indikator angle of attack (AOA), sebenarnya tidak aktif di pesawat, kecuali indikator opsional tambahan ini dibeli oleh maskapai.
Indikator AOA adalah alat yang berfungsi untuk mengukur sudut pesawat terhadap arah udara, untuk mencegah keadaan macet (stall).
Mengutip AFP, Lion Air dan Ethiopian Airlines tidak membeli fitur itu sehingga pesawat mereka tidak dilengkapi indikator keamanan.
Saksikan Video Kandangkan 10 Pesawat Boeing, Lion Air Merugi.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/prm) Next Article Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi, Garuda dan Lion Belum Bisa
"Tidak," kata Dennis dalam wawancara dengan CNBC International, Senin (3/6/2019). Ia ketika itu ditanya apakah Boeing mendapatkan pesanan untuk 737 MAX sejak jenis itu di-grounded atau dilarang terbang.
Seluruh armada Boeing 737 MAX telah dilarang terbang sejak kecelakaan Ethiopian Airlines pada bulan Maret terjadi. Sebelum kecelakaan Ethiopian Airlines, Lion Air juga mengalami kecelakaan nahas dengan pesawat tipe yang sama. Total lebih dari 300 orang tewas akibat kecelakaan nahas itu.
Sebelumnya Boeing menyatakan telah mengidentifikasi kesalahan dalam sistem peringatan pilot pada pesawat 737 MAX-nya pada 2017, setahun sebelum kecelakaan Lion Air yang mematikan terjadi. Demikian disampaikan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu, Minggu (6/5/2019).
Namun, Boeing mengatakan jajaran manajemen tidak mengetahui masalah ini sampai kecelakaan yang menewaskan 189 orang di Indonesia terjadi dan sampai pesawat dilarang terbang setelah pesawat sejenis milik Ethiopian Airlines jatuh beberapa bulan kemudian. Dalam kecelakaan di Ethiopia ini 157 orang tewas.
"Pada 2017, dalam beberapa bulan setelah memulai pengiriman 737 MAX, para insinyur di Boeing mengidentifikasi bahwa tampilan (display) perangkat lunak sistem 737 MAX tidak memenuhi persyaratan untuk indikator AOA Disagree," kata Boeing dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP.
Menurut Boeing, peralatan yang seharusnya menjadi standar keselamatan, yang berfungsi memberitahu pilot tentang kondisi indikator angle of attack (AOA), sebenarnya tidak aktif di pesawat, kecuali indikator opsional tambahan ini dibeli oleh maskapai.
Indikator AOA adalah alat yang berfungsi untuk mengukur sudut pesawat terhadap arah udara, untuk mencegah keadaan macet (stall).
Mengutip AFP, Lion Air dan Ethiopian Airlines tidak membeli fitur itu sehingga pesawat mereka tidak dilengkapi indikator keamanan.
Saksikan Video Kandangkan 10 Pesawat Boeing, Lion Air Merugi.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/prm) Next Article Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi, Garuda dan Lion Belum Bisa
Most Popular