
Produk AS yang Dibidik Tarif China: dari Kondom hingga Parfum
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
31 May 2019 16:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Waspadalah Amerika! Alat kontrasepsi (kondom), parfum, anggur, dan piano akan masuk dalam deretan beberapa produk Amerika Serikat (AS) yang akan terkena kenaikan tajam tarif China sebagai balasan perang dagang yang dimulai oleh Presiden Donald Trump.
Langkah China ini akan membatasi berlanjutnya perang kata-kata selama sepekan terakhir yang terjadi dengan AS dan ancaman China yang akan mengekang ekspor logam mineral tanah jarang (rare earth), komoditas yang merupakan kunci bagi industri teknologi di AS AS.
Kebijakan Negeri Tiongkok ini dirilis setelah Donald Trump juga memasukkan perusahaan telekomunikasi raksasa asal China, Huawei sebagai ancaman dan menahan laju ekspansi perusahaan tersebut di AS.
Sebelumnya, People's Daily, surat kabar terbesar di China secara terang-terangan memperingatkan AS pada Rabu lalu (29/5/2019), bahwa China dapat menghentikan ekspor mineral tanah jarang sebagai balasan dalam perang dagang yang memanas. Mineral itu adalah bahan-bahan utama yang digunakan untuk membuat produk teknologi, mulai dari smartphone hingga televisi dan peralatan militer.
AFP melaporkan, Washington dan Beijing kembali memulai pertempuran tarif dagang keduanya pada awal Mei ini setelah pembicaraan perdagangan di Washington berakhir tanpa kesepakatan.
Pihak AS menuduh negosiator China mengingkari komitmen sebelumnya. Kedua negara telah bertukar tarif perdagangan sebesar US$ 360 miliar dalam perdagangan dua arah sejauh ini.
Trump menaikkan tarif lebih dari dua kali lipat atas barang-barang impor dari China senilai US $ 200 miliar menjadi 25%, dan melanjutkan kenaikan tarif tersebut guna menekan hampir semua sisa impor dari negara Asia.
China membalas dengan rencana akan menaikkan tarif produk impor dari AS senilai US $ 60 miliar pada 1 Juni mendatang dan membuka ruang resolusi potensial kedua negara yang belum terwujud hingga kini.
Sejak itu, China memperingatkan bahwa AS semestinya bisa menunjukkan "ketulusan" jika negosiasi kedua negara dilanjutkan, dan para pejabat Tiongkok yang marah menuduh balik Washington terlibat dalam "terorisme yang menelanjangi ekonomi."
Mengacu data resmi China, Tarif dagang AS tampaknya telah berdampak pada aktivitas manufaktur China yang menurun lebih dari yang diharapkan pada Mei ini. Sebab itu, China kembali akan menerapkan tarif dagang mulai dari 5% hingga 25% pada 5.410 produk asal AS.
Beberapa produk AS yang terkena dampak kenaikan 25% di antaranya:
- Produk kecantikan seperti parfum, riasan mata, dan lipstik.
- Peralatan dapur seperti oven, microwave, dan mesin kopi.
- Peralatan olahraga termasuk bola tenis meja, raket bulutangkis, dan bola kaki.
- Piano dan instrumen dawai.
- Minuman keras termasuk gin, anggur, dan tequila.
- Barang lainnya termasuk kondom, berlian, robot industri, ban, kain, kayu dan mainan.
Tarif bukan satu-satunya senjata dalam perang dagang AS-China. Pemerintahan Trump mengeluarkan perintah untuk membatasi akses Huawei ke komponen Amerika yang dibutuhkan untuk peralatannya, meski penangguhan hukuman selama 90 hari telah dikeluarkan.
Terkait dengan logam tanah jarang, tambang China menyumbang 71% dari produksi tanah jarang di dunia pada 2018, menurut Survei Geologi AS. Jumlah tersebut turun dari 80% pada 2017 dan 95% satu dekade lalu.
Menurut AFP, memangkas ekspor ke AS dapat memberikan pengaruh atau daya tawar Beijing dalam pembicaraan perdagangan, karena China memasok 80% dari tanah jarang yang diimpor oleh AS.
Tetapi para analis menilai China mungkin enggan merealisasikan pembatasan bahan-bahan mineral tersebut karena dapat mempercepat upaya global untuk mencari pasokan alternatif dari tanah jarang.
Simak senjata baru perang dagang AS-China.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Sekuel Terbaru Perang Dagang AS-China
Langkah China ini akan membatasi berlanjutnya perang kata-kata selama sepekan terakhir yang terjadi dengan AS dan ancaman China yang akan mengekang ekspor logam mineral tanah jarang (rare earth), komoditas yang merupakan kunci bagi industri teknologi di AS AS.
Kebijakan Negeri Tiongkok ini dirilis setelah Donald Trump juga memasukkan perusahaan telekomunikasi raksasa asal China, Huawei sebagai ancaman dan menahan laju ekspansi perusahaan tersebut di AS.
Sebelumnya, People's Daily, surat kabar terbesar di China secara terang-terangan memperingatkan AS pada Rabu lalu (29/5/2019), bahwa China dapat menghentikan ekspor mineral tanah jarang sebagai balasan dalam perang dagang yang memanas. Mineral itu adalah bahan-bahan utama yang digunakan untuk membuat produk teknologi, mulai dari smartphone hingga televisi dan peralatan militer.
Pihak AS menuduh negosiator China mengingkari komitmen sebelumnya. Kedua negara telah bertukar tarif perdagangan sebesar US$ 360 miliar dalam perdagangan dua arah sejauh ini.
Trump menaikkan tarif lebih dari dua kali lipat atas barang-barang impor dari China senilai US $ 200 miliar menjadi 25%, dan melanjutkan kenaikan tarif tersebut guna menekan hampir semua sisa impor dari negara Asia.
China membalas dengan rencana akan menaikkan tarif produk impor dari AS senilai US $ 60 miliar pada 1 Juni mendatang dan membuka ruang resolusi potensial kedua negara yang belum terwujud hingga kini.
Sejak itu, China memperingatkan bahwa AS semestinya bisa menunjukkan "ketulusan" jika negosiasi kedua negara dilanjutkan, dan para pejabat Tiongkok yang marah menuduh balik Washington terlibat dalam "terorisme yang menelanjangi ekonomi."
Mengacu data resmi China, Tarif dagang AS tampaknya telah berdampak pada aktivitas manufaktur China yang menurun lebih dari yang diharapkan pada Mei ini. Sebab itu, China kembali akan menerapkan tarif dagang mulai dari 5% hingga 25% pada 5.410 produk asal AS.
Beberapa produk AS yang terkena dampak kenaikan 25% di antaranya:
- Produk kecantikan seperti parfum, riasan mata, dan lipstik.
- Peralatan dapur seperti oven, microwave, dan mesin kopi.
- Peralatan olahraga termasuk bola tenis meja, raket bulutangkis, dan bola kaki.
- Piano dan instrumen dawai.
- Minuman keras termasuk gin, anggur, dan tequila.
- Barang lainnya termasuk kondom, berlian, robot industri, ban, kain, kayu dan mainan.
Tarif bukan satu-satunya senjata dalam perang dagang AS-China. Pemerintahan Trump mengeluarkan perintah untuk membatasi akses Huawei ke komponen Amerika yang dibutuhkan untuk peralatannya, meski penangguhan hukuman selama 90 hari telah dikeluarkan.
Terkait dengan logam tanah jarang, tambang China menyumbang 71% dari produksi tanah jarang di dunia pada 2018, menurut Survei Geologi AS. Jumlah tersebut turun dari 80% pada 2017 dan 95% satu dekade lalu.
Menurut AFP, memangkas ekspor ke AS dapat memberikan pengaruh atau daya tawar Beijing dalam pembicaraan perdagangan, karena China memasok 80% dari tanah jarang yang diimpor oleh AS.
Tetapi para analis menilai China mungkin enggan merealisasikan pembatasan bahan-bahan mineral tersebut karena dapat mempercepat upaya global untuk mencari pasokan alternatif dari tanah jarang.
Simak senjata baru perang dagang AS-China.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Sekuel Terbaru Perang Dagang AS-China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular