
Potret Produksi Padi-Jagung-Kedelai di Tangan Jokowi & Amran
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
28 May 2019 16:43

5. Kacang Hijau
Mirip dengan kacang tanah, produksi kacang hijau pun lebih sering mengalami kontraksi ketimbang ekspansi.
Produksi kacang hijau tercatat meningkat hanya pada tahun 2015 saja, yaitu sebesar 11,07%. Selanjutnya selalu menurun dari tahun ke tahun hingga 2018.
Padahal kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang penting dalam berbagai industri makanan dan minuman.
Wilayah penghasil kacang hijau terbesar di Indonesia seluruhnya ada di Pulau Jawa. Tahun 2017, Pulau Jawa menyumbang 76,9% produksi kacang hijau nasional yang sebesar 241 ribu ton.
6. Singkong
Tanaman singkong juga salah satu yang produksinya kurang maksimal. Pasalnya pertumbuhan produksi Singkong sepanjang 2015-2017 selalu mengalami penurunan secara tahunan.
Alhasil produksi singkong paling rendah terjadi pada tahun 2017, yang mana hanya sebesar 19,34 juta ton.
Sementara pertumbuhan produksi positif hanya terjadi di tahun 2018. Itu pun hanya sebesar 1,52%. Dengan begitu, produksi tahun 2018, yang sebesar 19,34 juta ton masih lebih rendah ketimbang tahun 2014 yang sebesar 23,4 juta ton.
Secara rata-rata 2014-2018, produksi Singkong Indonesia tercatat sebesar 20,77 juta ton.
Padahal singkong merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting bagi masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, singkong dijadikan bahan makanan pokok pengganti beras.
Pulau Jawa juga merupakan basis produksi singkong terbesar di Indonesia. Pada tahun 2017, hampir separuh, atau 46,9% dari total produksi singkong di Indonesia berasal dari Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur, Yogyakarta)
7. Ubi
Bila ditimbang-timbang, ubi tampaknya merupakan bahan makanan yang bernasib paling tidak beruntung. Sebab sepanjang 2015-2018, produksi ubi terus dan selalu mengalami penurunan.
Pada tahun 2015, yang mana merupakan awal masa jabatan Jokowi, produksi ubi masih sebesar 2,38 juta ton. Namun di tahun 2018 produksi ubi tinggal sebesar 1,91 juta ton.
Artinya ada penurunan hingga 470 ribu ton ubi dalam kurun waktu 4 tahun saja.
Sama dengan seluruh bahan pangan lainnya, wilayah panen ubi juga terpusat di pulau Jawa, dengan porsi mencapai 47,11% dari total produksi tahun 2017.
Melihat data-data tersebut, tampaknya memang produksi bahan pangan Indonesia sangat terpusat di Pulau Jawa. Padahal pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa sangat masif, yang berpotensi menggeser fungsi lahan.
Maka tidak heran apabila pertumbuhan ekonomi di sektor tanaman pangan sejak tahun 2014 selalu mengalami penurunan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/dru)
Mirip dengan kacang tanah, produksi kacang hijau pun lebih sering mengalami kontraksi ketimbang ekspansi.
Produksi kacang hijau tercatat meningkat hanya pada tahun 2015 saja, yaitu sebesar 11,07%. Selanjutnya selalu menurun dari tahun ke tahun hingga 2018.
Wilayah penghasil kacang hijau terbesar di Indonesia seluruhnya ada di Pulau Jawa. Tahun 2017, Pulau Jawa menyumbang 76,9% produksi kacang hijau nasional yang sebesar 241 ribu ton.
6. Singkong
Tanaman singkong juga salah satu yang produksinya kurang maksimal. Pasalnya pertumbuhan produksi Singkong sepanjang 2015-2017 selalu mengalami penurunan secara tahunan.
Alhasil produksi singkong paling rendah terjadi pada tahun 2017, yang mana hanya sebesar 19,34 juta ton.
Sementara pertumbuhan produksi positif hanya terjadi di tahun 2018. Itu pun hanya sebesar 1,52%. Dengan begitu, produksi tahun 2018, yang sebesar 19,34 juta ton masih lebih rendah ketimbang tahun 2014 yang sebesar 23,4 juta ton.
Secara rata-rata 2014-2018, produksi Singkong Indonesia tercatat sebesar 20,77 juta ton.
Padahal singkong merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting bagi masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, singkong dijadikan bahan makanan pokok pengganti beras.
Pulau Jawa juga merupakan basis produksi singkong terbesar di Indonesia. Pada tahun 2017, hampir separuh, atau 46,9% dari total produksi singkong di Indonesia berasal dari Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur, Yogyakarta)
7. Ubi
Bila ditimbang-timbang, ubi tampaknya merupakan bahan makanan yang bernasib paling tidak beruntung. Sebab sepanjang 2015-2018, produksi ubi terus dan selalu mengalami penurunan.
Pada tahun 2015, yang mana merupakan awal masa jabatan Jokowi, produksi ubi masih sebesar 2,38 juta ton. Namun di tahun 2018 produksi ubi tinggal sebesar 1,91 juta ton.
Artinya ada penurunan hingga 470 ribu ton ubi dalam kurun waktu 4 tahun saja.
Sama dengan seluruh bahan pangan lainnya, wilayah panen ubi juga terpusat di pulau Jawa, dengan porsi mencapai 47,11% dari total produksi tahun 2017.
Melihat data-data tersebut, tampaknya memang produksi bahan pangan Indonesia sangat terpusat di Pulau Jawa. Padahal pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa sangat masif, yang berpotensi menggeser fungsi lahan.
Maka tidak heran apabila pertumbuhan ekonomi di sektor tanaman pangan sejak tahun 2014 selalu mengalami penurunan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/dru)
Pages
Most Popular