Jakarta, CNBC Indonesia -
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2019 sebentar lagi akan segera berakhir. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya telah menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 sebagai pemenang Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden 2019.
Artinya, kalau tidak ada halangan, Jokowi sekali lagi akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
Salah satu hal yang akan menjadi tanggung jawab Presiden adalah pangan. Jokowi memiliki asistennya yakni Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Tentu saja mengamankan ketersediaan pangan untuk orang sebanyak itu bukan persoalan sepele.
Namun bagaimana sih kinerja pertanian tanaman pangan Indonesia sepanjang 2014-2018? Tim Riset CNBC Indonesia mencoba merangkumnya untuk Anda.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan), ada tujuh tanaman yang masuk dalam kategori tanaman pangan, yaitu:
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang Tanah
- Kacang Hijau
- Singkong (Ubi Kayu)
- Ubi (Ubi Jalar)
Untungnya semua tanaman tersebut bisa, dan sudah diproduksi di Tanah Air, dengan jumlah yang tertentu. Berikut data produksi tanaman pangan yang dirilis oleh Kementan:
Namun bagaimana potret produksi tanaman pangan di masa kepemimpinan Joko Widodo?
BERLANJUT KE HALAMAN 2>>
1. Beras
Beras ini agaknya memiliki peran yang paling penting bagi bangsa Indonesia, dibanding komoditas pangan lainnya. Bagaimana tidak? Beras merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sepanjang 2014-2018 rata-rata tahunan produksi beras RI mencapai 77,95 juta ton. Tertinggi pada tahun 2018, dimana RI mampu memproduksi beras sebanyak 83,03 juta ton.
Setiap tahun memang produksi beras RI selalu meningkat, namun laju pertumbuhannya semakin melambat.
Pada tahun 2015, pertumbuhan produksi beras bisa mencapai 6,42% year-on-year (YoY). Sementara di tahun 2018 tinggal sebesar 2,33% YoY.
Padahal pertumbuhan konsumsi rumah tangga dalam kategori makanan dan minuman selain restoran yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2015-2018 selalu berada di kisaran 5%.
Wilayah produksi beras RI masih terpusat di Pulau Jawa. Pada tahun 2017 saja, 44,9% atau hampir separuh dari produksi beras nasional berasal hanya dari 3 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
2. Jagung
Jagung juga merupakan tanaman pangan yang sangat penting. Selain untuk dikonsumsi oleh manusia, jagung juga marak digunakan sebagai bahan pakan ternak, terutama ayam. Sementara telur ayam, merupakan sumber protein utama masyarakat Indonesia secara umum.
Sama halnya dengan beras, produksi Jagung juga selalu meningkat setiap tahun. Bahkan pada tahun 2016 dan 2017, pertumbuhan produksi jagung mencapai lebih dari 20%. Akan tetapi di tahun 2015 dan 2018 pertumbuhannya hanya sekitar 3%.
Rata-rata tahunan produksi jagung Indonesia sepanjang 2014-2018 mencapai 24,2 juta ton.
Lagi-lagi sama dengan beras, sebagian besar, atau 38,7% produksi jagung sepanjang tahun 2017 ada di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur).
3. Kedelai
Kedelai juga merupakan bahan pangan yang penting, karena menjadi bahan baku pembuatan tempe dan kecap. Tempe sendiri merupakan salah satu sumber protein utama rakyat Indonesia.
Namun sayangnya produksi kedelai sangat fluktuatif. Hanya tumbuh 1,05% YoY di tahun 2015, selanjutnya malah terkontraksi selama dua tahun berturut-turut. Bahkan di tahun 2017 produksi kedelai turun hingga 37,65% YoY menjadi tinggal 530 ribu ton saja.
Baru di tahun 2018 saja pertumbuhan produksi kedelai bisa naik hingga 84,91% YoY menjadi 980 ribu ton.
Tidak bosan-bosan pulau Jawa menjadi basis produksi utama tanaman pangan RI. Untuk kedelai sendiri, 65% produksi tahun 2017 ada di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur).
4. Kacang Tanah
Kacang tanah juga merupakan salah satu sumber protein nabati masyarakat Indonesia. Penggunaan kacang tanah di Indonesia mulai dari kebutuhan konsumsi langsung, hingga berbagai industri pengolahan makanan.
Namun sayangnya produksi kacang tanah kerap kali mengalami penurunan. Sepanjang 2015-2017 laju pertumbuhan produksi kacang tanah selalu negatif, alias berkurang.
Pun di tahun 2018, pertumbuhan produksi kacang tanah hanya sebesar 3,43% YoY dan masih di bawah pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman masyarakat yang sebesar 5,13%.
Tahun 2018, produksi kacang tanah RI hanya sebanyak 510 ribu ton, yang atau lebih rendah dibanding tahun 2014 yang sebesar 630 ribu ton.
Secara mengejutkan, 75% produksi kacang tanah Indonesia tahun 2017 ada di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta).
BERLANJUT KE HALAMAN 3>> 5. Kacang Hijau
Mirip dengan kacang tanah, produksi kacang hijau pun lebih sering mengalami kontraksi ketimbang ekspansi.
Produksi kacang hijau tercatat meningkat hanya pada tahun 2015 saja, yaitu sebesar 11,07%. Selanjutnya selalu menurun dari tahun ke tahun hingga 2018.
Padahal kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang penting dalam berbagai industri makanan dan minuman.
Wilayah penghasil kacang hijau terbesar di Indonesia seluruhnya ada di Pulau Jawa. Tahun 2017, Pulau Jawa menyumbang 76,9% produksi kacang hijau nasional yang sebesar 241 ribu ton.
6. Singkong
Tanaman singkong juga salah satu yang produksinya kurang maksimal. Pasalnya pertumbuhan produksi Singkong sepanjang 2015-2017 selalu mengalami penurunan secara tahunan.
Alhasil produksi singkong paling rendah terjadi pada tahun 2017, yang mana hanya sebesar 19,34 juta ton.
Sementara pertumbuhan produksi positif hanya terjadi di tahun 2018. Itu pun hanya sebesar 1,52%. Dengan begitu, produksi tahun 2018, yang sebesar 19,34 juta ton masih lebih rendah ketimbang tahun 2014 yang sebesar 23,4 juta ton.
Secara rata-rata 2014-2018, produksi Singkong Indonesia tercatat sebesar 20,77 juta ton.
Padahal singkong merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting bagi masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, singkong dijadikan bahan makanan pokok pengganti beras.
Pulau Jawa juga merupakan basis produksi singkong terbesar di Indonesia. Pada tahun 2017, hampir separuh, atau 46,9% dari total produksi singkong di Indonesia berasal dari Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur, Yogyakarta)
7. Ubi
Bila ditimbang-timbang, ubi tampaknya merupakan bahan makanan yang bernasib paling tidak beruntung. Sebab sepanjang 2015-2018, produksi ubi terus dan selalu mengalami penurunan.
Pada tahun 2015, yang mana merupakan awal masa jabatan Jokowi, produksi ubi masih sebesar 2,38 juta ton. Namun di tahun 2018 produksi ubi tinggal sebesar 1,91 juta ton.
Artinya ada penurunan hingga 470 ribu ton ubi dalam kurun waktu 4 tahun saja.
Sama dengan seluruh bahan pangan lainnya, wilayah panen ubi juga terpusat di pulau Jawa, dengan porsi mencapai 47,11% dari total produksi tahun 2017.
Melihat data-data tersebut, tampaknya memang produksi bahan pangan Indonesia sangat terpusat di Pulau Jawa. Padahal pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa sangat masif, yang berpotensi menggeser fungsi lahan.
Maka tidak heran apabila pertumbuhan ekonomi di sektor tanaman pangan sejak tahun 2014 selalu mengalami penurunan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA