Seriuskah Jokowi Ingin Pindahkan Ibu Kota RI ke Luar Jawa?

Exist in Exist & Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
17 May 2019 11:34
Demikian disampaikan Sofyan dalam wawancara ekslusif dengan CNBC Indonesia di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Foto: Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa. Demikian disampaikan Sofyan dalam wawancara ekslusif dengan CNBC Indonesia di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

"Kalau Anda tanya pada saya, kata beliau serius sekali. Misalnya dilantik periode kedua, mudah-mudahan akhir periode kedua nanti ibu kota sudah pindah walaupun kementerian belum semua pindah," ujarnya.



Menurut Sofyan, wacana pemindahan ibu kota sudah ada sejak era presiden pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI Ir Sukarno. Pada 1957, Bung Karno mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sebagai kandidat ibu kota negara.

"Tapi tidak ada realisasi. Kemudian tahun 1960, krisis politik," kata Sofyan.


Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ini menuturkan, pada era presiden kedua Soeharto, wacana itu kembali mengemuka. Soeharto berencana memindahkan ibu kota ke Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. RI ingin meniru langkah Malaysia yang memindahkan ibu kota dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya.

"Tapi kemudian saya gak tahu berapa serius Pak Harto waktu itu, tapi kita tahu 1998 terjadi krisis, Pak Harto turun dan ide itu hilang," ujar Sofyan.

Seriuskah Jokowi Ingin Pindahkan Ibu Kota RI ke Luar Jawa?Foto: Infografis/Pemindahan Ibu Kota/Edward Ricardo


Khusus pada era Presiden Jokowi, dia mengatakan, pemindahan ibu kota kembali diupayakan. Hal itu sudah diinisiasi sejak dua tahun lalu saat Sofyan masih menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.

"Suruh cari tanah di mana ada potensi, cari alternatif di beberapa tempat. Nah, tapi kemudian waktu itu hanya mencari informasi tanahnya statusnya siapa, tanahnya dikuasai oleh siapa, ancaman banjir, gempa, topografi, dan sebagainya," kata Sofyan.

"Sekarang Pak Jokowi, habis pilpres menggelar rapat menghidupkan kembali rencana pemindahan ibu kota. Nah, kemarin kemudian Pak Jokowi memanggil rapat kabinet dan membuka ke publik, sebelumnya kan wacana di kalangan pemerintah aja," lanjut mantan menteri BUMN ini.



Sebagai tindak lanjut, menurut Sofyan, Jokowi lantas mengunjungi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah untuk melihat langsung kondisi daerah-daerah yang menjadi kandidat ibu kota baru RI.

"Saya ikut dan Menteri PPN/Kepala Bappenas (Bambang Brodjonegoro) ikut. Karena ada pepatah Inggris mengatakan "Seeing is Believing". Walaupun di peta dengan Google bisa dilihat tapi kalau lihat di lapangan lain," ujarnya.

Simak video penjelasan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil terkait reforma agraria dan pemindahan ibu kota di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Seperti ini Nasib Jakarta Kalau Ibu Kota Pindah ke Luar Jawa

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular