RI-Argentina Targetkan Total Perdagangan US$ 3,4 M di 2021

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
16 May 2019 13:27
Komitmen ini disepakati Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam kunjungannya ke Buenos Aires.
Foto: Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (Dokumentasi Kemendag)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah RI dan Argentina bertekad meningkatkan total perdagangan dua kali lipat, dari yang saat ini senilai US$ 1,7 miliar menjadi US$ 3,4 miliar dalam dua tahun mendatang.

Komitmen ini disepakati Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam kunjungannya ke Buenos Aires, usai bertemu Menteri Produksi dan Tenaga Kerja Argentina Dante Enrique Sica.

"Indonesia dan Argentina sependapat, dengan potensi kedua negara yang besar, nilai perdagangan keduanya saat ini masih terlalu rendah. Untuk itu, kedua negara sepakat meningkatkan perdagangannya hingga dua kali lipat dalam dua tahun ke depan. Pada 2021 nanti diharapkan terjadi keseimbangan perdagangan senilai US$ 3,4 miliar," kata Mendag, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (16/5/2019).



Enggar mengungkapkan, Argentina merespon positif usulan untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral. Indonesia dan Argentina adalah hub pasar regional baik di ASEAN maupun Mercosur, yang belum tergarap potensinya secara maksimal oleh kedua negara.

"Penguatan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Argentina dan Mercosur penting artinya di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global tahun ini yang diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan," jelas Enggar.

Indonesia, lanjutnya, dapat memanfaatkan Argentina sebagai regional hub memasuki pasar lainnya di kawasan Amerika Latin. Demikian pula Argentina dapat memanfaatkan Indonesia untuk memasuki pasar ASEAN, pasar mitra FTA ASEAN, maupun pasar RCEP yang saat ini masih dirundingkan.



Kedua negara akan segera membentuk tim teknis yang akan mengidentifikasi sektor-sektor perdagangan dan investasi yang bisa ditingkatkan, serta meneliti kemungkinan merundingkan perjanjian dagang Preferential Trade Agreement (PTA), baik antara Indonesia-Argentina maupun Indonesia-Mercosur.

Kedua negara juga akan membahas potensi kerja sama industri serta imbal dagang. Enggar menyebutkan, industri kereta api, pesawat terbang dan infrastruktur merupakan sektor industri potensial untuk ditingkatkan kerja samanya dengan Argentina.

Argentina adalah mitra dagang terbesar ke-2 Indonesia setelah Brasil di kawasan Amerika Selatan. Total perdagangan kedua negara pada tahun lalu tercatat US$ 1,68 miliar, meningkat 17,96% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Indonesia masih mencatatkan defisit US$ 1,2 miliar sepanjang tahun lalu, melebar 35,02% yoy, disebabkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, isu dumping, konektivitas dan kendala bahasa.



Di tahun 2018, ekspor utama Indonesia ke Argentina mencakup karet alam (US$ 46,79 juta), mesin piston pembakaran, bagian dan aksesori kendaraan bermotor (US$ 46,3 juta), serta bagian alas kaki dan alas kaki (US$ 71,47 juta).

Sementara itu, impor utama Indonesia dari Argentina di tahun lalu mencakup gandum (US$ 220 juta), kedelai serta bungkil dari minyak kedelai (US$ 934,98 juta) yang digunakan sebagai campuran pakan ternak di Tanah Air, kapas (US$ 51,2 juta) dan pipa baja.

Adapun produk-produk lain yang berpotensi didorong ekspornya ke Argentina antara lain pesawat telepon, kendaraan bermotor, mesin pengolah data otomatis, suku cadang alat transmisi, kawat, dan vakum atau pompa udara.

Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti pekan lalu, Menko Perekonomian Darmin Nasution juga menawarkan pesawat terbang produksi PTDI, khususnya jenis CN 212 dan N 219 yang dapat menjadi possible replacement dari berbagai pesawat dengan kelas yang sama yang saat ini beroperasi di Argentina.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article RI-Korsel Bidik Nilai Dagang Tembus Rp 420 T di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular