
Repsol Temukan Blok Gas Raksasa di RI, Pertamina Tercambuk
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 May 2019 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia- Temuan gas di blok Sakakemang oleh Repsol membuat PT Pertamina (Persero) tidak mau kalah untuk melakukan eksplorasi serupa.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menuturkan, penemuan tersebut memicu Pertamina untuk melakukan analisis lebih mendalam mengenai tipe lapangan atau prospek (play type) seperti yang ditemukan oleh Repsol.
"Sakakemang itu kan basement fracture, nah itu ada di mana lagi di sekitarnya, itu yang sedang kami analisis. Bisa juga di Jambi Merang atau wilayah Pertamina EP," ujar Dharmawan ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/5/2019) malam.
Lebih lanjut, ia mencontohkan, misalnya di blok Jambi Merang. Perusahaan memiliki komitmen kerja pasti (KKP) untuk kegiatan seismik. Nah, seismik ini, kata Dharmawan, akan diarahkan ke fracture basement tersebut.
"KKP Jambi Merang kan ada seismik, itu akan diarahkan ke fracture basement itu," pungkas Dharmawan.
Sebelumnya, Repsol menargetkan produksi pertama minyak dan gas (migas) di blok tersebut bisa dilakukan dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun ke depan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah akan memberi dukungan berupa proses persetujuan plan of development (POD) yang cepat dan juga dukungan administratif lain yang memungkinan target Repsol tercapai. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat.
Menurut Arcandra percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Apalagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya, sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukung produksi di Sakakemang.
"Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti," tegas Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.
Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Wah, Temuan Cadangan Gas Terbaru RI Ini Masuk 4 Besar Dunia!
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menuturkan, penemuan tersebut memicu Pertamina untuk melakukan analisis lebih mendalam mengenai tipe lapangan atau prospek (play type) seperti yang ditemukan oleh Repsol.
Lebih lanjut, ia mencontohkan, misalnya di blok Jambi Merang. Perusahaan memiliki komitmen kerja pasti (KKP) untuk kegiatan seismik. Nah, seismik ini, kata Dharmawan, akan diarahkan ke fracture basement tersebut.
"KKP Jambi Merang kan ada seismik, itu akan diarahkan ke fracture basement itu," pungkas Dharmawan.
Sebelumnya, Repsol menargetkan produksi pertama minyak dan gas (migas) di blok tersebut bisa dilakukan dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun ke depan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah akan memberi dukungan berupa proses persetujuan plan of development (POD) yang cepat dan juga dukungan administratif lain yang memungkinan target Repsol tercapai. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat.
Menurut Arcandra percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Apalagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya, sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukung produksi di Sakakemang.
"Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti," tegas Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.
Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
![]() |
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Wah, Temuan Cadangan Gas Terbaru RI Ini Masuk 4 Besar Dunia!
Most Popular