
Repsol Percepat Produksi Blok Gas Raksasa RI ke 2022
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 April 2019 14:47

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah menemukan cadangan di Blok Sakakemang, di Sumatra Selatan, Repsol menargetkan produksi pertama minyak dan gas (migas) di blok tersebut bisa dilakukan dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun ke depan.
"Kami bersyukur dan gembira Repsol memiliki komitmen untuk mempercepat produksi migas di Sakakemang dari lima tahun menjadi kurang dari tiga tahun. Pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya ini dapat terwujud," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar melalui keterangan resminya, Jumat (26/4/2019).
Lebih lanjut, ia menuturkan, bentuk dukungan yang akan diberikan pemerintah di antaranya adalah proses persetujuan plan of development (POD) yang cepat dan juga dukungan administratif lain yang memungkinan target Repsol tercapai. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat.
Menurut Arcandra percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Apalagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya, sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukung produksi di Sakakemang.
"Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti," tegas Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.
Sebagai informasi, Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
Adapun, jauh-jauh kunjungan ke Spanyol bukan hanya membahas blok Sakakemang saja, Arcandra juga menyinggung soal kerja sama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di beberapa blok migas di Indonesia.
"Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia. Dengan berbagai teroboson regulasi dan pemangkasan ratusan aturan yang tidak produktif, kami optimis investasi migas akan terus meningkat," pungkas Arcandra.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Lama Tak Terdengar, Apa Kabar Proyek Gas Raksasa Sakakemang?
"Kami bersyukur dan gembira Repsol memiliki komitmen untuk mempercepat produksi migas di Sakakemang dari lima tahun menjadi kurang dari tiga tahun. Pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya ini dapat terwujud," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar melalui keterangan resminya, Jumat (26/4/2019).
Menurut Arcandra percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Apalagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya, sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukung produksi di Sakakemang.
"Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti," tegas Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.
Sebagai informasi, Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
![]() |
Adapun, jauh-jauh kunjungan ke Spanyol bukan hanya membahas blok Sakakemang saja, Arcandra juga menyinggung soal kerja sama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di beberapa blok migas di Indonesia.
"Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia. Dengan berbagai teroboson regulasi dan pemangkasan ratusan aturan yang tidak produktif, kami optimis investasi migas akan terus meningkat," pungkas Arcandra.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Lama Tak Terdengar, Apa Kabar Proyek Gas Raksasa Sakakemang?
Most Popular