Kebut Garap Blok Sakakemang, SKK Setujui Sebagian Cadangan

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 September 2019 19:38
SKK Migas setujui dan sertifikasi sebagian cadangan migas di blok Sakakemang, agar bisa buru-buru digarap
Foto: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Demi mengebut rencana pengembangan (Plan of Development/POD), sertifikasi untuk cadangan Blok Sakakemang yang disetujui akhirnya baru 1 triliun kaki kubik (tcf) dulu.

Kepala  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan, dalam sertifikasi awal, jumlah cadangan yang dimasukkan hanya 1 tcf dari potensi cadangan terbukti sekitar 2 tcf.

"Bukan revisi cadangan, tapi mana yang bisa disertifikasi dulu supaya PoD bisa dipercepat," kata Dwi saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Kebut Garap Blok Sakakemang, SKK Setujui Sebagian CadanganFoto: Infografis/Sakakemang Calon Blok Gas Raksasa RI/Arie Pratama


Dwi menuturkan, sertifikasi cadangan akan dilakukan lagi nantinya. 

"Ini kan sudah 1 tcf oleh lembaga sertifikasi, nanti akan dicek, dari data bor yang ada sudah bisa ditentukan bahwa ini 1 tcf nanti ada bor lagi ada tambahan 1 tcf lain ataupun 2 tcf lain," ujarnya.

Percepatan produksi Blok Sakakemang, tambah Dwi, akan disesuaikan dengan kesiapan konsumen untuk menyerap pasokan gas ini. 

Lebih lanjut Dwi menuturkan dari data pengeboran yang telah dilakukan sudah terbukti ada cadangan 1 tcf. Repsol tentu bisa melanjutkan proses pengujian cadangan di Sakakemang yang selanjutnya kembali akan melalui proses sertifikasi untuk mendapatkan persetujuan PoD lainnya.

"Nanti ada bor lagi ada tambahan 1 tcf lain ataupun 2 tcf lain itu lembaga sertifikasi Lemigas. Kita tunggu nanti kalau rencananya mereka akan 1 tcf dulu ajukan supaya produksi lebih cepat," pungkasnya.

Sebelumnya, Repsol menemukan cadangan gas ini dari sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) dengan kedalaman 2.430 meter, yang ditajak pada 20 Agustus 2018. Nantinya gas produksi Blok Sakakemang akan diintegrasikan dengan fasilitas produksi di Blok Corridor. Wilayah Sakakemang memang berdekatan dengan wilayah Corridor.

Selain itu, melalui perusahaan afiliasinya, Talisman Sakakemang BV, Repsol Group juga telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk untuk pasokan gas dari Blok Sakakemang. MoU ini berlaku sejak 12 Juli 2019 dan akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Gas Sales Agreement (GSA) oleh para pihak.


(gus) Next Article Garap Blok Gas Raksasa RI, Repsol Diminta Kebut Rencana PoD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular