Tahun Politik, Menperin Incar Ekspor Mobil RI 400 Ribu Unit
25 April 2019 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membuka penyelenggaraan Telkomsel Indonesia International Motor Show 2019 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Dalam kesempatan itu, membeberkan kinerja industri otomotif Indonesia. Kapasitas produksi pada tahun mencapai 1,34 juta unit dengan ekspor 340 ribu unit senilai US$ 4,78 miliar.
"Diharapkan tahun ini menjadi 400 ribu," ujar Airlangga.
Ia mengatakan, industri otomotif merupakan bagian penting dari inisiatif Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yaitu Making Indonesia 4.0. Making Indonesia 4.0 merupakan peta jalan yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era industri 4.0.
"2020 basis engine kami harapkan meningkat. 202 kami harapkan electric vehicle dan tentunya ini dibutuhkan untuk menjaga kemandirian energi. Ada low cost green car, ada flexi engine," kata Airlangga.
Dengan berbagai target yang ada, dia mengatakan tantangan pemerintah adalah memberikan insentif fiskal yang sudah dibahas dengan parlemen. Seperti diketahui pada awal bulan ini, Airlangga bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendatangi Komisi XI DPR untuk membahas skema terbaru penghitungan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil listrik.
Nantinya, aturan PPnBM tak lagi memperhitungkan kapasitas mesin, melainkan tingkat emisi. Rencananya, PPnBM akan diturunkan menjadi nol persen. Mobil listrik bukan berbasis cc sehingga aturan itu diubah.
"Insentif juga diberikan tax holiday untuk komponen otomotif seperti baterai. Lalu juga ada untuk research development and desain (RDND). Jadi RDND ini penting untuk pengembangan industri otomotif," ujar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya itu.
Simak video terkait harapan Menperin terhadap presiden terpilih di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
Dalam kesempatan itu, membeberkan kinerja industri otomotif Indonesia. Kapasitas produksi pada tahun mencapai 1,34 juta unit dengan ekspor 340 ribu unit senilai US$ 4,78 miliar.
"Diharapkan tahun ini menjadi 400 ribu," ujar Airlangga.
Ia mengatakan, industri otomotif merupakan bagian penting dari inisiatif Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yaitu Making Indonesia 4.0. Making Indonesia 4.0 merupakan peta jalan yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era industri 4.0.
"2020 basis engine kami harapkan meningkat. 202 kami harapkan electric vehicle dan tentunya ini dibutuhkan untuk menjaga kemandirian energi. Ada low cost green car, ada flexi engine," kata Airlangga.
Dengan berbagai target yang ada, dia mengatakan tantangan pemerintah adalah memberikan insentif fiskal yang sudah dibahas dengan parlemen. Seperti diketahui pada awal bulan ini, Airlangga bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendatangi Komisi XI DPR untuk membahas skema terbaru penghitungan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil listrik.
Nantinya, aturan PPnBM tak lagi memperhitungkan kapasitas mesin, melainkan tingkat emisi. Rencananya, PPnBM akan diturunkan menjadi nol persen. Mobil listrik bukan berbasis cc sehingga aturan itu diubah.
"Insentif juga diberikan tax holiday untuk komponen otomotif seperti baterai. Lalu juga ada untuk research development and desain (RDND). Jadi RDND ini penting untuk pengembangan industri otomotif," ujar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya itu.
Simak video terkait harapan Menperin terhadap presiden terpilih di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Eksklusif! Menperin Bicara Kesiapan Industri Hadapi Covid-19
(miq/miq)