
Pipa Gas Duri-Dumai Beroperasi, Kilang Dumai Hemat 40%
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 April 2019 10:40

Jakarta, CNBC Indonesia- Proyek pipa transmisi gas Duri-Dumai PT Pertamina Gas atau Pertagas tahap II secara resmi telah mengalirkan gas (gas in) ke Refinery Unit II Dumai PT Pertamina (Persero).
Sekretaris Perusahaan Pertagas Fitri Erika menuturkan, pihaknya sudah melakukan uji coba operasional (comissioning) untuk infrastruktur tersebut sejak 14 April 2019 lalu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada tahap ke II, pipa gas sepanjang 67 km dibangun untuk memenuhi kebutuhan kilang RU II Dumai Pertamina. Untuk sementara, pipa gas transmisi ini akan mengalirkan gas ke RU II Dumai sebesar 22.7 MMSCFD.
"Ke depan akan ditingkatkan ke 57 MMSCFD dan maksimal di 170 MMSCFD," ujar Erika melalui keterangan resminya, Kamis (25/4/2019).
Adapun, untuk tahap I, kata Erika, proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sudah mengalirkan gas ke konsumen PT PGN Tbk sejak 24 November 2018 lalu.
"Proyek ini merupakan Pipa Transmisi Open Acces untuk saat ini pemakainya hanya konsumen PGN dan Pertamina RU II Dumai," imbuhnya.
Untuk pasokan gasnya, berasal dari sumber di gas Blok Bentu (dioperasikan oleh PT EMP Tbk), Blok Corridor (dioperasikan oleh ConocoPhillips), dan Blok Jambi Merang (dioperasikan oleh Pertamina).
Di sisi lain, Unit Manager Communication Relations & CSR RU II Dumai Muslim Dharmawan menyatakan hal ini menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi kilang, khususnya pada aspek pemenuhan bahan bakar operasional kilang.
Sebab, sebelumnya, bahan bakar dipasok secara internal dengan menggunakan fuel oil, naptha dan fuel gas yang diproduksi RU II Dumai.
"Pemanfaatan gas eksternal ini merupakan salah satu strategic initiatives RU II Dumai untuk meningkatkan Gross Refinery Margin yang sejalan dengan estimasi 40 % penghematan fuel cost," ungkap Muslim.
Muslim menambahkan, mempersiapkan kilang dalam menggunakan asupan fuel baru, RU II Dumai juga melaksanakan beberapa penyesuaian. Misalnya, dengan mengembangkan Press Reducing System untuk mulai mengalirkan gas eksternal ke kilang sehingga tekanan dapat diturunkan dari 25 kg/cm2g menjadi 6 kg/cm2g dan dapat menyesuaikan sistem fuel gas eksisting yang beroperasi pada 3.5 kg/cm2g.
Kemudian diikuti dengan pembangunan Gas Treating untuk menyesuaikan kandungan gas dengan sistem fuel gas yang sudah ada.
"Kick off pengerjaan sarfas kami laksanakan pada Juli 2018 dan selesai Maret 2019, dan pada 14 April, mulai dijalankan gas-in dari Pertagas yang secara bertahap akan mulai disalurkan sebagai bahan bakar ke seluruh unit di Kilang RU II Dumai," pungkasnya.
Sebagai informasi, proyek pipa transmisi gas Duri-Dumai merupakan KSO (Kerjasama Operasi) antara Pertagas dan PGN. Pipa dengan kapasitas alir 268 MMSCFD ini memiliki diameter 24 inchi.
Konstruksi dilakukan dua tahap. Pada tahap 1 membentang dari St. Duri ke LBCV 4 (Line Break Control Valve) dan selanjutnya dilanjutkan tahap 2 dari LBCV 4 ke RU II Dumai.
(gus) Next Article Pertagas Alokasi 90% Belanja Modal Buat Pipa Blok Rokan
Sekretaris Perusahaan Pertagas Fitri Erika menuturkan, pihaknya sudah melakukan uji coba operasional (comissioning) untuk infrastruktur tersebut sejak 14 April 2019 lalu.
"Ke depan akan ditingkatkan ke 57 MMSCFD dan maksimal di 170 MMSCFD," ujar Erika melalui keterangan resminya, Kamis (25/4/2019).
Adapun, untuk tahap I, kata Erika, proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sudah mengalirkan gas ke konsumen PT PGN Tbk sejak 24 November 2018 lalu.
"Proyek ini merupakan Pipa Transmisi Open Acces untuk saat ini pemakainya hanya konsumen PGN dan Pertamina RU II Dumai," imbuhnya.
Untuk pasokan gasnya, berasal dari sumber di gas Blok Bentu (dioperasikan oleh PT EMP Tbk), Blok Corridor (dioperasikan oleh ConocoPhillips), dan Blok Jambi Merang (dioperasikan oleh Pertamina).
Di sisi lain, Unit Manager Communication Relations & CSR RU II Dumai Muslim Dharmawan menyatakan hal ini menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi kilang, khususnya pada aspek pemenuhan bahan bakar operasional kilang.
Sebab, sebelumnya, bahan bakar dipasok secara internal dengan menggunakan fuel oil, naptha dan fuel gas yang diproduksi RU II Dumai.
"Pemanfaatan gas eksternal ini merupakan salah satu strategic initiatives RU II Dumai untuk meningkatkan Gross Refinery Margin yang sejalan dengan estimasi 40 % penghematan fuel cost," ungkap Muslim.
Muslim menambahkan, mempersiapkan kilang dalam menggunakan asupan fuel baru, RU II Dumai juga melaksanakan beberapa penyesuaian. Misalnya, dengan mengembangkan Press Reducing System untuk mulai mengalirkan gas eksternal ke kilang sehingga tekanan dapat diturunkan dari 25 kg/cm2g menjadi 6 kg/cm2g dan dapat menyesuaikan sistem fuel gas eksisting yang beroperasi pada 3.5 kg/cm2g.
Kemudian diikuti dengan pembangunan Gas Treating untuk menyesuaikan kandungan gas dengan sistem fuel gas yang sudah ada.
"Kick off pengerjaan sarfas kami laksanakan pada Juli 2018 dan selesai Maret 2019, dan pada 14 April, mulai dijalankan gas-in dari Pertagas yang secara bertahap akan mulai disalurkan sebagai bahan bakar ke seluruh unit di Kilang RU II Dumai," pungkasnya.
Sebagai informasi, proyek pipa transmisi gas Duri-Dumai merupakan KSO (Kerjasama Operasi) antara Pertagas dan PGN. Pipa dengan kapasitas alir 268 MMSCFD ini memiliki diameter 24 inchi.
Konstruksi dilakukan dua tahap. Pada tahap 1 membentang dari St. Duri ke LBCV 4 (Line Break Control Valve) dan selanjutnya dilanjutkan tahap 2 dari LBCV 4 ke RU II Dumai.
(gus) Next Article Pertagas Alokasi 90% Belanja Modal Buat Pipa Blok Rokan
Most Popular