Ulasan Lengkap Realisasi APBN Per 31 Maret 2019
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
22 April 2019 17:13
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan melaporkan realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2019 per 31 Maret 2019.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo dalam keterangan pers di kantor Kemenkeu, Senin (22/4/2019), pendapatan atau penerimaan negara dan hibah para periode tersebut mencapai Rp 350,1 triliun atau 16,2% dari target yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penerimaan dan hibah negara naik 4,9%.
Penerimaan negara tersebut terdiri dari:
I. Penerimaan dalam negeri Rp 350 triliun atau 16,2% dari target yang sebesar Rp 2.164,7 triliun. Ini terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 279,9 triliun atau 15,7% dari target yang sebesar Rp 1.786,4 triliun; kemudian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 70 triliun atau 18,5% dari target Rp 378,3 triliun.
PNBP pada periode akhir Maret 2019 turun 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
II. Belanja negara tercatat Rp 452,1 triliun atau 18,4% dari target yang sebesar Rp 2.461,1 triliun. Belanja negara naik 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Belanja negara ini terdiri dari, belanja pemerintah pusat yang realisasinya mencapai Rp 260,7 triliun atau 16% dari target. Kemudian transfer ke daerah realisasinya Rp 191,3 triliun atau 23,1% dari target APBN 2019.
Keseimbangan primer tercatat masih defisit Rp 31,4 triliun.
Dari hasil ini, realisasi APBN per 31 Maret tercatat defisit Rp 102 triliun.
Sepanjang tiga bulan pertama di 2019, pemerintah sudah menarik pembiayaan Rp 177,4 triliun atau 59,9% dari target yang sebesar Rp 296 triliun. Pembiayaan tersebut ditarik lewat utang sebesar Rp 177,9 triliun atau 49,5% dari target.
Simak penjelasan Sri Mulyani terkait perlambatan ekonomi global di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(wed/dru) Next Article Top! Sri Mulyani Ungkap Capaian APBN 2019
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo dalam keterangan pers di kantor Kemenkeu, Senin (22/4/2019), pendapatan atau penerimaan negara dan hibah para periode tersebut mencapai Rp 350,1 triliun atau 16,2% dari target yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penerimaan dan hibah negara naik 4,9%.
Penerimaan negara tersebut terdiri dari:
I. Penerimaan dalam negeri Rp 350 triliun atau 16,2% dari target yang sebesar Rp 2.164,7 triliun. Ini terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 279,9 triliun atau 15,7% dari target yang sebesar Rp 1.786,4 triliun; kemudian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 70 triliun atau 18,5% dari target Rp 378,3 triliun.
II. Belanja negara tercatat Rp 452,1 triliun atau 18,4% dari target yang sebesar Rp 2.461,1 triliun. Belanja negara naik 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
 Foto: Realisasi APBN Per 31 Maret 2019 (Iswari Anggit) |
Belanja negara ini terdiri dari, belanja pemerintah pusat yang realisasinya mencapai Rp 260,7 triliun atau 16% dari target. Kemudian transfer ke daerah realisasinya Rp 191,3 triliun atau 23,1% dari target APBN 2019.
Keseimbangan primer tercatat masih defisit Rp 31,4 triliun.
Dari hasil ini, realisasi APBN per 31 Maret tercatat defisit Rp 102 triliun.
Sepanjang tiga bulan pertama di 2019, pemerintah sudah menarik pembiayaan Rp 177,4 triliun atau 59,9% dari target yang sebesar Rp 296 triliun. Pembiayaan tersebut ditarik lewat utang sebesar Rp 177,9 triliun atau 49,5% dari target.
Simak penjelasan Sri Mulyani terkait perlambatan ekonomi global di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(wed/dru) Next Article Top! Sri Mulyani Ungkap Capaian APBN 2019
Most Popular