
1 Liter Bisa Tempuh 13 KM, Ini Sejumlah Keunggulan B100
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 April 2019 16:36

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengklaim bahwa penggunaan biodiesel B100 lebih efisien. Efisiensi itu dilihat dari beberapa indikator perbandingan dengan penggunaan solar.
"Untuk B100 ini, jangkauannya 1 liter mencapai [jarak tempuh kendaraan] 13,1 km. Tapi kalau solar, 1 liter hanya sampai 9,6 km," ujar Mentan ketika soft launching dan uji coba perdana penerapan biodiesel B100, Senin (15/4/2019).
"Artinya apa, kita bisa hemat dan dapat nilai lebih murah. B100 nilai rupiahnya, Rp 732 per km, solar per km Rp 1.000. Artinya kita hemat 28-30%," lanjutnya.
Amran menjelaskan, uji coba penggunaan B100 ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini tidak lepas dari perlunya inovasi dalam pemenuhan energi baru terbarukan.
Tujuannya, kata Amran tak lain untuk untuk menghemat devisa. Selain itu ada manfaat lain yang bisa dipetik yakni selain hemat energi, juga ramah lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kita tahu impor kita 16 juta ton per tahun, mungkin nilainya kurang lebih Rp 150 triliun. Sekarang produksi dalam negeri itu 20 juta ton. Ini juga bisa kita hemat cadangan solar dari fosil," paparnya.
Di sisi lain, ada sumber energi potensial mengingat RI merupakan salah satu produsen crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Menurut, Amran hasil sawit diproyeksikan mencapai 46 juta ton pada 2019.
Dari jumlah itu, 34 juta ton diproyeksikan sebagai komoditas ekspor. Nantinya, secara bertahap dilakukan pemangkasan ekspor sawit untuk dialihkan ke penggunaan dalam negeri.
"Selama 2 tahun terakhir impor [BBM] kita berkurang karena menggunakan 6 juta ton CPO, sehingga kita sudah selamatkan devisa. Selanjutnya nanti bisa saja 16 juta ton semuanya kita subsitusi dari solar menjadi CPO, dengan yang kita lakukan sekarang ini namanya B100," pungkasnya.
Simak target B100 di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Berat! Ini Sederet Kendala RI Menuju B100
"Untuk B100 ini, jangkauannya 1 liter mencapai [jarak tempuh kendaraan] 13,1 km. Tapi kalau solar, 1 liter hanya sampai 9,6 km," ujar Mentan ketika soft launching dan uji coba perdana penerapan biodiesel B100, Senin (15/4/2019).
Amran menjelaskan, uji coba penggunaan B100 ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini tidak lepas dari perlunya inovasi dalam pemenuhan energi baru terbarukan.
Tujuannya, kata Amran tak lain untuk untuk menghemat devisa. Selain itu ada manfaat lain yang bisa dipetik yakni selain hemat energi, juga ramah lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kita tahu impor kita 16 juta ton per tahun, mungkin nilainya kurang lebih Rp 150 triliun. Sekarang produksi dalam negeri itu 20 juta ton. Ini juga bisa kita hemat cadangan solar dari fosil," paparnya.
Di sisi lain, ada sumber energi potensial mengingat RI merupakan salah satu produsen crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Menurut, Amran hasil sawit diproyeksikan mencapai 46 juta ton pada 2019.
![]() |
Dari jumlah itu, 34 juta ton diproyeksikan sebagai komoditas ekspor. Nantinya, secara bertahap dilakukan pemangkasan ekspor sawit untuk dialihkan ke penggunaan dalam negeri.
"Selama 2 tahun terakhir impor [BBM] kita berkurang karena menggunakan 6 juta ton CPO, sehingga kita sudah selamatkan devisa. Selanjutnya nanti bisa saja 16 juta ton semuanya kita subsitusi dari solar menjadi CPO, dengan yang kita lakukan sekarang ini namanya B100," pungkasnya.
Simak target B100 di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Berat! Ini Sederet Kendala RI Menuju B100
Most Popular