Perhatian, Mentan Minta Semua Traktor di RI Pakai B100

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 April 2019 18:06
Habis uji coba B100, Menteri Pertanian minta agar seluruh produsen traktor bisa produksi yang mendukung spesifikasi B100
Foto: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di acara soft launching B100 di kementerian pertanian. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mewajibkan semua produsen peralatan pertanian agar memproduksi traktor dengan spesifikasi khusus untuk mendukung penggunaan biodiesel B100. Demikian disampaikan saat soft launching uji coba B100, Senin (15/4/2019).

"Khusus hand-traktor, alat-alat pertanian, kami minta produsen langsung menyesuaikan dengan B100. Kami sudah minta Dirjen, kirimkan surat ke produsen agar seal menyesuaikan," ujar Amran di Jakarta.

Perhatian, Mentan Minta Semua Traktor di RI Pakai B100Foto: Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan pengisian bahan bakar biodiesel B100 di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (15/4/2019). Biodiesel yang berasal dari Crude Palm Oil (CPO) ini harapannya dapat dipergunakan secara umum di masyarakat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)




Meski demikian, Amran tidak mengelaborasi lebih lanjut maksud dari spesifikasi khusus yang diwajibkan bagi produsen peralatan pertanian.

"Agar yang memproduksi traktor menyesuaikan dari sekarang bahwa ke depan yang digunakan adalah B 100," dia menegaskan lagi.

Di sisi lain, dia menyebut, penggunaan B100 pada peralatan pertanian yang telah dimiliki masyarakat saat ini, dilakukan secara bertahap.

"Nanti akan bertahap, ini kan kita persiapkan. Jadi bukan bahwa hari ini langsung secara massal, bukan. Bertahap, sekarang 50 unit dulu uji coba, mungkin nanti 6 bulan kemudian ditambah 100 unit, berikutnya kita tambah lagi. Jadi bertahap," urainya.

Untuk uji coba 50 unit mobil dan traktor tersebut, Kementan bakal memantau secara ketat dan melakukan evaluasi berkala. Uji coba ini menurut Amran butuh waktu 1-5 tahun, sebelum nantinya siap untuk diproduksi secara massal dan komersial.

Adapun mengenai penjualan komersial B100, Amran mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

"Nantinya kalau sudah dikomersialkan kita serahkan ke Menteri Perindustrian, kami sudah komunikasi tadi, dan Menteri ESDM kami sudah telepon tadi. Beliau juga minta staf ke sini," tandasnya.

Terkait hal ini, Amran mengklaim sudah ada minat dari perusahaan swasta dan BUMN untuk berkolaborasi dalam produksi massal B200. Hanya saja, dia masih enggan menyebut secara rinci.

Sementara itu, Amran juga optimis bahwa penggunaan B100 ini nantinya menjadi solusi dalam menyerap hasil produksi crude palm oil (CPO) RI. Apalagi, saat ini industri CPO RI tengah dalam tekanan dengan beragam kebijakan kampanye hitam dari Uni Eropa.

"Secara politik, ada Eropa protes masalah sawit, ini bisa kita menekan dan melawan dengan cara memanfaatkan CPO kita di dalam negeri. Dan itu sangat tepat, solusi masa depan untuk sawit kita," pungkasnya.

Simak, ini program B100 yang dijagokan pemerintah 
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Nyata, Mentan Uji Coba B100 Langsung di 50 Traktor & Mobil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular