Debat Pamungkas

Sandi Usul Biofuel, Jokowi: Kita Punya B20 hingga B100

Syahrizal Sidik & Iswari Anggit, CNBC Indonesia
13 April 2019 22:44
Debat kelima pemilihan presiden 2019 digelar malam ini.
Foto: Visi Misi Keuangan dan Ekonomi Syariah (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Debat kelima pemilihan presiden 2019 digelar malam ini. Kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden saling serang gagasan soal masalah-masalah ekonomi. Itu membuat debat semakin memanas.

Isu mulai hangat saat membahas soal kondisi neraca dagang, di mana calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut salah satu faktor yang membuat neraca dagang tetap defisit adalah impor migas yang membengkak.

Untuk mengatasi defisit itu, Sandiaga beserta dengan pasangan calon presidennya, yakni Prabowo Subianto pun mengaku memiliki sejumlah gagasan.



"Setop impor untuk energi, kita bangun biofuel. Kita punya 10 hektare juta lahan rusak. Ibu Mia di Tegal tagihannya dulu Rp 400 ribu sekarang 1 juta. Prabowo-Sandi akan turunkan harga listrik," umbar Sandi dalam debat kelima pemilihan presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Tema yang diangkat adalah ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan, dan industri.

Usulan Sandi ini lalu ditanggapi oleh sang petahana, Joko Widodo.

"Tadi bapak sampaikan biofuel, kita itu sudah lakukan B20. Sebentar lagi B50, dan B100," respons Jokowi.



Kebijakan B20, yakni mencampur bahan bakar minyak (solar) dengan 20% kandungan minyak sawit ini diklaim oleh Jokowi sangat signifikan menekan impor migas. Kebijakan B20 sendiri mulai berlaku penuh per 1 September 2018.

"Impor minyak kita sudah berkurang, sudah dilakukan," kata Jokowi.

Kali ini dari B20, Jokowi juga sedang mengembangkan ke tahap berikutnya, yakni B30, B50, hingga B100. Dengan program ini, diharapkan setidaknya 30% dari produksi 46 juta ton kelapa sawit RI bisa dioptimalkan untuk campuran bahan bakar minyak.

Berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam empat bulan penerapan B20 negara bisa menghemat hingga Rp 13 triliun.

Simak video jawaban Jokowi terkait neraca perdagangan di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(gus/miq) Next Article 3 Kegagalan Jokowi di Sektor Ekonomi Menurut Prabowo-Sandiaga

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular