
Kebijakan Pajak Jokowi Bikin Susah Tidur, Ini Kata Tim Sukses
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 November 2018 19:53

Jakarta, CNBC indonesia - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melontarkan kritik keras terhadap kebijakan ekonomi yang diterapkan Presiden Joko Widodo.
Mulai dari kebijakan perpajakan yang dianggap bikin wajib pajak tidak bisa tidur, tingkat kepatuhan pajak yang rendah, sampai dengan tiga kegagalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani Chaniago pun buka suara mengenai kritik pedas yang dilontarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur terhadap Koalisi Indonesia Kerja.
"Yang tidak bisa tidur itu para pengemplang pajak. Kalau taat hukum, pasti bahagia dunia akhirat," kata Irma kepada CNBC Indonesia, Senin (19/11/2018).
"Karena tahu pajak yang dibayarkan itu untuk bangun negeri, bukan semata-mata untuk memperkaya diri dan memperkaya konglomerasi," lanjutnya.
Irma pun bicara mengenai pernyataan anggota BPN Prabowo-Sandiaga Dradjad Wibowo yang menyebut ada tiga kegagalan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat.
Ketiga kegagalan tersebut adalah gagal merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 7%, gagal menjaga stabilitas, serta gagal menjaga iklim investasi yang kondusif.
Irma mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata dalam beberapa tahun terakhir hanya 5%. Namun, realisasi tersebut jauh lebih baik di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global.
"Ekonomi kita masih di atas 5%, itu masih bagus. Kalau belum sesuai target biasa, apalagi di era ekonomi global yang karut marut seperti ini," kata dia. "Yang bikin tidak kondusif itu kan para politisi genderuwo dan politik sontoloyo itu," tegas Irma.
(miq/miq) Next Article 3 Kegagalan Jokowi di Sektor Ekonomi Menurut Prabowo-Sandiaga
Mulai dari kebijakan perpajakan yang dianggap bikin wajib pajak tidak bisa tidur, tingkat kepatuhan pajak yang rendah, sampai dengan tiga kegagalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani Chaniago pun buka suara mengenai kritik pedas yang dilontarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur terhadap Koalisi Indonesia Kerja.
"Karena tahu pajak yang dibayarkan itu untuk bangun negeri, bukan semata-mata untuk memperkaya diri dan memperkaya konglomerasi," lanjutnya.
Irma pun bicara mengenai pernyataan anggota BPN Prabowo-Sandiaga Dradjad Wibowo yang menyebut ada tiga kegagalan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat.
Ketiga kegagalan tersebut adalah gagal merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 7%, gagal menjaga stabilitas, serta gagal menjaga iklim investasi yang kondusif.
Irma mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata dalam beberapa tahun terakhir hanya 5%. Namun, realisasi tersebut jauh lebih baik di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global.
"Ekonomi kita masih di atas 5%, itu masih bagus. Kalau belum sesuai target biasa, apalagi di era ekonomi global yang karut marut seperti ini," kata dia. "Yang bikin tidak kondusif itu kan para politisi genderuwo dan politik sontoloyo itu," tegas Irma.
(miq/miq) Next Article 3 Kegagalan Jokowi di Sektor Ekonomi Menurut Prabowo-Sandiaga
Most Popular