
Makin Serius, Inalum Kaji Tambah Porsi Saham di PTBA
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 April 2019 11:43

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Inalum (Persero) berencana untuk menambah porsi kepemilikan saham di PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Namun, sampai saat ini, jumlahnya masih dalam kajian.
"Belum tahu jumlahnya, masih dalam kajian," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Jumat (5/4/2019).
Hal serupa juga disampaikan oleh Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular. Ia masih enggan menuturkan jumlahnya, sebab masih dalam perhitungan.
"(Jumlahnya) masih dikaji," kata Rendi.
Adapun, Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menuturkan, hal tersebut lumrah dilakukan dan silakan saja direalisasikan, sebab merupakan aksi korporasi kedua perusahaan.
"Ya boleh-boleh saja, silakan saja, itu kan aksi korporasi," pungkas Bambang.
Sebelumnya, PT Inalum (Persero) berencana menaikkan kepemilikan sahamnya di PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melihat potensi bisnis yang menggiurkan dari perusahaan tambang batu bara tersebut.
Saat ini, Inalum memegang 65% saham PTBA sementara sisanya dimiliki oleh publik.
Peningkatan kepemilikan saham itu rencananya akan dilakukan dengan cara membeli saham hasil buyback atau saham treasury milik PTBA, dan dijadwalkan akan dilakukan di awal April 2019 ini.
Saat ini, PTBA memberikan dividend payout sebesar 75% per tahun, yang dipandang Inalum sebagai jumlah yang cukup besar.
Nantinya, PTBA akan mengadakan RUPS 25 April mendatang dan kami akan mengusulkan dividend payout yang sama dengan tahun kemarin sebesar 75% atau setara dengan Rp 3,6 triliun.
Inalum memandang, PTBA memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena perusahaan berencana menaikkan produksi batu-bara high calorie yang harganya saat ini masih bagus.
Selain itu, program hilirisasi PTBA dan juga program gasifikasi batu bara oleh pemerintah menjadi alasan jangka panjang Inalum untuk menaikkan kepemilikannya. Apalagi PTBA punya pembangkit listrik mulut tambang yang akan beroperasi di 2023. Program gasifikasi juga akan berjalan di 2022.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Inalum: Gasifikasi PTBA Jalan Tahun Ini, Investasi US$ 2 M
"Belum tahu jumlahnya, masih dalam kajian," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Jumat (5/4/2019).
Hal serupa juga disampaikan oleh Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular. Ia masih enggan menuturkan jumlahnya, sebab masih dalam perhitungan.
"(Jumlahnya) masih dikaji," kata Rendi.
Adapun, Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menuturkan, hal tersebut lumrah dilakukan dan silakan saja direalisasikan, sebab merupakan aksi korporasi kedua perusahaan.
"Ya boleh-boleh saja, silakan saja, itu kan aksi korporasi," pungkas Bambang.
Sebelumnya, PT Inalum (Persero) berencana menaikkan kepemilikan sahamnya di PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melihat potensi bisnis yang menggiurkan dari perusahaan tambang batu bara tersebut.
Saat ini, Inalum memegang 65% saham PTBA sementara sisanya dimiliki oleh publik.
Peningkatan kepemilikan saham itu rencananya akan dilakukan dengan cara membeli saham hasil buyback atau saham treasury milik PTBA, dan dijadwalkan akan dilakukan di awal April 2019 ini.
Saat ini, PTBA memberikan dividend payout sebesar 75% per tahun, yang dipandang Inalum sebagai jumlah yang cukup besar.
Nantinya, PTBA akan mengadakan RUPS 25 April mendatang dan kami akan mengusulkan dividend payout yang sama dengan tahun kemarin sebesar 75% atau setara dengan Rp 3,6 triliun.
Inalum memandang, PTBA memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena perusahaan berencana menaikkan produksi batu-bara high calorie yang harganya saat ini masih bagus.
Selain itu, program hilirisasi PTBA dan juga program gasifikasi batu bara oleh pemerintah menjadi alasan jangka panjang Inalum untuk menaikkan kepemilikannya. Apalagi PTBA punya pembangkit listrik mulut tambang yang akan beroperasi di 2023. Program gasifikasi juga akan berjalan di 2022.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Inalum: Gasifikasi PTBA Jalan Tahun Ini, Investasi US$ 2 M
Most Popular