Lapkeu Diaudit EY, Joko Mogoginta Bawa Kasus AISA ke Polda
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 April 2019 10:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Kisruh di tubuh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) masih berlanjut. Mantan direktur utama perusahaan, Stefanus Joko Mogoginta, akhirnya melaporkan manajemen baru perseroan ke Kepolisian.
Laporan Kepolisian ini diajukan karena Joko Mogoginta menilai manajemen baru Tiga Pilar bertanggung jawab dalam mengendalikan dan menyebarkan laporan hasil audit investigasi yang diterbitkan EY sebagai auditor yang juga ikut dilaporkan.
Sebelumnya Joko juga menyerang EY bahwa laporan investigasi tersebut tak sesuai dengan penerapan good corporate governance (GCG) perusahaan.
Menurut dia, pelaporan yang diajukan pada Senin sore, (1/4/2019), ini ditempuh karena laporan hasil investigasi EY dinilai inkonklusif dan tendensius. Selain itu dia menilai ada kesengajaan yang dilakukan dan direncanakan secara melawan hukum.
"Ya [ada hubungannya dengan hasil investigasi laporan keuangan]. Ini baru selesai dari Polda [Metro Jaya]," kata Joko kepada CNBC Indonesia, Senin (1/4).
Dia menilai, penyebarluasan hasil laporan EY melanggar prinsip independensi dan prinsip kerahasian dari sebuah audit investigasi.
Padahal bertepatan dengan publikasi laporan audit investigasi EY tersebut, pihaknya sedang dalam tahap final proses negosiasi damai yang notabene diminta oleh manajemen baru.
Salah satunya adalah mengenai permintaan manajemen baru supaya Joko Mogoginta menyetujui dan mengesahkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Oktober 2018.
"Artinya mereka sendiri masih meragukan keabsahan RUPSLB yang mereka jadikan dasar untuk mengambilalih kendali perseroan.
Lalu tiba-tiba disebarkanlah laporan audit investigasi EY ini yang tujuannya untuk melemahkan posisi tawar kami. Sudah jelas bisa disimpulkan laporan EY tersebut diragukan kebenarannya, dan hanya bertujuan untuk menyudutkan manajemen yang sah," jelas dia.
Sebelumnya, Hasil Investigasi Berbasis Fakta Ernst & Young Indonesia kepada manajemen baru AISA tertanggal 12 Maret 2019 menunjukkan ada temuan terhadap dugaan penggelembungan pos akuntansi senilai Rp 4 triliun serta beberapa dugaan lain.
Dugaan penggelembungan ditengarai terjadi pada akun piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Grup AISA.
Laporan keuangan 2017 Tiga Pilar diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang terafiliasi dengan firma audit, pajak, dan konsultasi dunia terkemuka yaitu RSM International.
(tas) Next Article Anak Usaha TPS Food Masih Hadapi Tantangan PKPU
Laporan Kepolisian ini diajukan karena Joko Mogoginta menilai manajemen baru Tiga Pilar bertanggung jawab dalam mengendalikan dan menyebarkan laporan hasil audit investigasi yang diterbitkan EY sebagai auditor yang juga ikut dilaporkan.
Sebelumnya Joko juga menyerang EY bahwa laporan investigasi tersebut tak sesuai dengan penerapan good corporate governance (GCG) perusahaan.
"Ya [ada hubungannya dengan hasil investigasi laporan keuangan]. Ini baru selesai dari Polda [Metro Jaya]," kata Joko kepada CNBC Indonesia, Senin (1/4).
Dia menilai, penyebarluasan hasil laporan EY melanggar prinsip independensi dan prinsip kerahasian dari sebuah audit investigasi.
Padahal bertepatan dengan publikasi laporan audit investigasi EY tersebut, pihaknya sedang dalam tahap final proses negosiasi damai yang notabene diminta oleh manajemen baru.
Salah satunya adalah mengenai permintaan manajemen baru supaya Joko Mogoginta menyetujui dan mengesahkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Oktober 2018.
"Artinya mereka sendiri masih meragukan keabsahan RUPSLB yang mereka jadikan dasar untuk mengambilalih kendali perseroan.
Lalu tiba-tiba disebarkanlah laporan audit investigasi EY ini yang tujuannya untuk melemahkan posisi tawar kami. Sudah jelas bisa disimpulkan laporan EY tersebut diragukan kebenarannya, dan hanya bertujuan untuk menyudutkan manajemen yang sah," jelas dia.
Sebelumnya, Hasil Investigasi Berbasis Fakta Ernst & Young Indonesia kepada manajemen baru AISA tertanggal 12 Maret 2019 menunjukkan ada temuan terhadap dugaan penggelembungan pos akuntansi senilai Rp 4 triliun serta beberapa dugaan lain.
Dugaan penggelembungan ditengarai terjadi pada akun piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Grup AISA.
Laporan keuangan 2017 Tiga Pilar diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang terafiliasi dengan firma audit, pajak, dan konsultasi dunia terkemuka yaitu RSM International.
(tas) Next Article Anak Usaha TPS Food Masih Hadapi Tantangan PKPU
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular