Tingkatkan Kinerja di 2019, Ini Strategi PGN

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
27 March 2019 18:46
PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis di 2019 ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis di 2019 ini. Misalnya menambah portofolio PGN dengan mengintegrasikan Pertagas dan menambah lini bisnis baru seperti LNG untuk pasar domestik.

"Strategi kami ke depan itu menambah portofolio PGN, dengan masuk Pertagas, lalu akan menambah lini bisnis baru seperti LNG untuk pasar domestik," ujar Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy dalam wawancara dengan CNBC Indonesia dalam program Closing Bell, Rabu (27/3/2019).

Foto: Ist


Lebih lanjut, ia menuturkan, pada 2018 lalu, kontribusi Pertagas tercatat sekitar US$ 60 juta. Ke depannya, perusahaan akan melakukan integrasi dari sisi aset, dan infrastruktur.

"Di samping itu Pertagas juga memiliki lini bisnis yang tidak dimiliki hari ini oleh PGN seperti LPG plant, complimenting regasifikasi. Kekuatan Pertagas ada di transmisi, kekuatan PGN mungkin di distribusi," kata Said.

"Jadi kami akan memaksimalkan utilisasi dari infrastruktur PGN dan Pertagas. Tentunya ke depan investasi akan lebih efisien karena duplikasi biaya capex akan terminimalisir," imbuhnya.



Memang, bisnis tidak terlepas dari tantangan. Said menyebutkan, contohnya seperti penurunan pasokan di Lapangan Moria, Tambak Lorok.
Namun, pihaknya akan tetap mengupayakan untuk mencari jalan keluarnya. Adapun, sampai saat ini, pasokan utama gas PGN sebagian besar berasal dari ConocoPhillips (Copi).

"Memang tantangan di bisnis PGN ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan. Kemarin seminggu terakhir di Januari, Februari pasokan Copi mengalami planned shutdown kan, ya jadi 0 pasokannya. Memang kompleksitas di sana, tapi dengan team work teman-teman yang baik, ya penurunannya bisa kami minimalisir," pungkas Said.

Tingkatkan Kinerja di 2019, Ini Strategi PGNFoto: Pgn gasLink (Ist Pgn)


Lebih lanjut, dia mengatakan tahun ini adalah tahun dengan tantangan besar bagi perusahaan. Pada tahun ini harga minyak masih fluktuatif. Awalnya cenderung mengalami kenaikan tetapi kini mengalami penurunan, begitu pula dengan nilai tukar atau kurs yang juga naik-turun.

"Jadi challenging (menantang) ya," kata Said dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (27/3/2019).

Sehingga, lanjutnya, di tahun ini, minimal perusahaan harus bisa membukukan pertumbuhan meski sedikit apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Apalagi mengingat ada kontribusi masuknya Pertagas menjadi lini bisnis baru perusahaan.

"Sekarang ini kami lagi masa-masa sinkronisasi dengan teman-teman di Pertagas," ujar Said.




Untuk itu, dia menegaskan, perusahaan juga akan mengontrol anggaran. Salah satunya dengan mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu


"Jadi dari sisi biaya kami akan benar-benar agak ketat untuk tahun ini sampai ada peluang untuk tingkatkan pendapatan. Masuk ke bisnis-bisnis yang benar-benar baru seperti LNG, dan sinergi dengan Pertamina," pungkasnya.

Simak petikan wawancara Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Resmi Pegang Bisnis LNG, Ini Target Pasar PGN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular