Internasional
Black Box: Kecelakaan Ethiopian Airlines & Lion Air Mirip
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
19 March 2019 07:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Data penerbangan atau flight data yang didapatkan dari kotak hitam atau black box pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh 10 Maret lalu menunjukkan "kemiripan yang jelas" dengan kecelakaan serupa yang menimpa Boeing 737 Max milik Lion Air Oktober lalu.
Hal itu disampaikan oleh penyidik kecelakaan pesawat Prancis, BEA, yang telah mengunduh informasi dari kotak hitam tersebut, dilansir dari CNBC International, Selasa (19/3/2019).
Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Addis Ababa pada 10 Maret dan menewaskan 157 orang dalam penerbangan itu.
Kecelakaan itu terjadi kurang dari lima bulan setelah pesawat Lion Air jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 penumpang dan kru pesawat.
Kedua pesawat Boeing 737 Max yang jatuh tersebut baru berumur beberapa bulan saja.
Puluhan negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Indonesia, telah mengeluarkan larangan terbang bagi pesawat jet jenis tersebut setelah lembaga penerbangan AS Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan menemukan bukti baru yang bisa jadi menghubungkan kedua kecelakaan tersebut.
Para penyelidik yang memverifikasi data penerbangan pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh itu menemukan kesamaan dengan data Lion Air yang "akan menjadi subyek penelitian lebih lanjut dalam proses penyelidikan," kata BEA dalam sebuah pernyataan hari Senin.
Pernyataan itu senada dengan apa yang disampaikan Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit Moges sehari sebelumnya.
Data dari kotak hitam lainnya, cockpit voice recorder, juga telah diunduh dan diserahkan kepada penyelidik kecelakaan dari Ethiopia, kata BEA.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Boeing menambahkan sistem antimacet otomatis atau anti-stall system ke dalam pesawat 737 Max saat mereka diluncurkan pada 2017. Penyidik Indonesia telah mengindikasikan bahwa hal itu menjadi faktor yang mungkin menyebabkan pesawat Lion Air jatuh di Oktober lalu.
Para pilot mengatakan mereka tidak diinformasikan mengenai sistem baru itu hingga setelah kecelakaan Lion Air terjadi.
Banyak dari pilot tersebut diberikan pelatihan selama beberapa jam menggunakan iPad untuk menjelaskan transisi dari Boeing 737 lama ke 737 Max, kata Dennis Tajer, seorang pilot 737 dan juru bicara untuk Allied Pilots Association yang mewakili para pilot American Airlines.
(prm) Next Article Pesawat 737 Max Bikin Dunia Resah, Bos Boeing Buka Suara
Hal itu disampaikan oleh penyidik kecelakaan pesawat Prancis, BEA, yang telah mengunduh informasi dari kotak hitam tersebut, dilansir dari CNBC International, Selasa (19/3/2019).
Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Addis Ababa pada 10 Maret dan menewaskan 157 orang dalam penerbangan itu.
Kedua pesawat Boeing 737 Max yang jatuh tersebut baru berumur beberapa bulan saja.
Puluhan negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Indonesia, telah mengeluarkan larangan terbang bagi pesawat jet jenis tersebut setelah lembaga penerbangan AS Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan menemukan bukti baru yang bisa jadi menghubungkan kedua kecelakaan tersebut.
![]() |
Para penyelidik yang memverifikasi data penerbangan pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh itu menemukan kesamaan dengan data Lion Air yang "akan menjadi subyek penelitian lebih lanjut dalam proses penyelidikan," kata BEA dalam sebuah pernyataan hari Senin.
Pernyataan itu senada dengan apa yang disampaikan Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit Moges sehari sebelumnya.
Data dari kotak hitam lainnya, cockpit voice recorder, juga telah diunduh dan diserahkan kepada penyelidik kecelakaan dari Ethiopia, kata BEA.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Boeing menambahkan sistem antimacet otomatis atau anti-stall system ke dalam pesawat 737 Max saat mereka diluncurkan pada 2017. Penyidik Indonesia telah mengindikasikan bahwa hal itu menjadi faktor yang mungkin menyebabkan pesawat Lion Air jatuh di Oktober lalu.
Para pilot mengatakan mereka tidak diinformasikan mengenai sistem baru itu hingga setelah kecelakaan Lion Air terjadi.
Banyak dari pilot tersebut diberikan pelatihan selama beberapa jam menggunakan iPad untuk menjelaskan transisi dari Boeing 737 lama ke 737 Max, kata Dennis Tajer, seorang pilot 737 dan juru bicara untuk Allied Pilots Association yang mewakili para pilot American Airlines.
(prm) Next Article Pesawat 737 Max Bikin Dunia Resah, Bos Boeing Buka Suara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular