
Boeing Tak Ungkap Fitur Keselamatan, Penyebab Lion Air Jatuh
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 November 2018 20:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing dinilai gagal memperingatkan pelaku industri penerbangan tentang fitur sistem kontrol penerbangan (flight control) yang diduga menjadi penyebab kecelakaan fatal Lion Air yang terjadi bulan lalu di Indonesia, The Wall Street Journal melaporkan pada Senin malam (22/11/2018) dan dikutip dari CNBC International.
Fitur pesawat itu adalah sistem pencegahan-gagal otomatis yang ada pada model Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9, lapor Journal, mengutip sumber industri termasuk pakar keamanan, regulator penerbangan, dan pilot pesawat.
Menanggapi permintaan CNBC untuk berkomentar, Boeing mengatakan "yakin dengan keselamatan dari 737 MAX."
"Kami mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari insiden ini, bekerja sama dengan tim penyelidik dan semua pihak berwenang yang terlibat," kata seorang juru bicara dalam email.
Sistem yang dimaksud dirancang untuk membantu pilot menghindari hidung pesawat terangkat terlalu tinggi, yang dapat menyebabkannya macet, menurut laporan itu.
Kesalahan potensial dalam sistem adalah dapat mendorong hidung pesawat ke bawah "secara tak terduga dan sangat kuat" sehingga pilot tidak dapat menariknya kembali bahkan ketika terbang secara manual, kata laporan itu. Ia menambahkan bahwa ketika itu terjadi, pesawat bisa menyelam atau jatuh.
Boeing mengungkapkan kesalahan yang mungkin terjadi dalam buletin ke maskapai penerbangan sekitar seminggu setelah kecelakaan Lion Air, kata laporan itu.
Boeing 737 MAX 8 dari Lion Air baru jatuh ke Laut Jawa bulan lalu tak lama setelah lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Pesawat itu membawa 189 orang, termasuk awak pesawat.
(hps) Next Article Setahun Dikandangkan, Boeing 737 Max Siap Mengudara Lagi
Fitur pesawat itu adalah sistem pencegahan-gagal otomatis yang ada pada model Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9, lapor Journal, mengutip sumber industri termasuk pakar keamanan, regulator penerbangan, dan pilot pesawat.
Menanggapi permintaan CNBC untuk berkomentar, Boeing mengatakan "yakin dengan keselamatan dari 737 MAX."
"Kami mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari insiden ini, bekerja sama dengan tim penyelidik dan semua pihak berwenang yang terlibat," kata seorang juru bicara dalam email.
Kesalahan potensial dalam sistem adalah dapat mendorong hidung pesawat ke bawah "secara tak terduga dan sangat kuat" sehingga pilot tidak dapat menariknya kembali bahkan ketika terbang secara manual, kata laporan itu. Ia menambahkan bahwa ketika itu terjadi, pesawat bisa menyelam atau jatuh.
Boeing mengungkapkan kesalahan yang mungkin terjadi dalam buletin ke maskapai penerbangan sekitar seminggu setelah kecelakaan Lion Air, kata laporan itu.
Boeing 737 MAX 8 dari Lion Air baru jatuh ke Laut Jawa bulan lalu tak lama setelah lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Pesawat itu membawa 189 orang, termasuk awak pesawat.
(hps) Next Article Setahun Dikandangkan, Boeing 737 Max Siap Mengudara Lagi
Most Popular