
5 Tambang Mineral Siap Divestasi, Minatkah Antam?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
15 March 2019 14:40

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah PT Freeport Indonesia (PTFI) selesai melakukan divestasi saham, dan kini PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan kesiapannya untuk melakukan hal yang sama dengan PTFI, tercatat masih ada lima perusahaan tambang lagi yang berada dalam antrean divestasi.
Kelima perusahaan tambang tersebut yakni:
1. PT Nusa Halmahera Mineral (NHM)
2. PT Natarang Mining
3. PT Galuh Cempaka
4. PT Kasongan Bumi Kencana
5. PT Ensbury Kalteng Mining
Adapun, menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, pada intinya, perusahaan tertarik untuk mengambil divestasi dari tambang-tambang tersebut selama valuasinya bagus.
"Ada daftar beberapa perusahaan kontrak karya yang harus divestasi, tapi kami lagi lihat-lihat dulu. Pada intinya, kami tertarik untuk mengambil divestasi itu selama valuasi bagus," ujar Arie saat ditemui di Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Di sisi lain, PT Inalum (Persero) sebagai induk dari holding industri pertambangan, sampai saat ini masih menunggu arahan pemerintah dalam aksi divestasi Vale, beserta lima perusahaan tambang lainnya.
"Kami masih menunggu arahan dari regulator," kata Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno pernah menuturkan, sampai saat ini belum ada arahan dari pihak Kementerian ESDM terkait divestasi Vale.
"Memang lintas kementerian, tetapi sektornya itu di ESDM yang memberikan persetujuan terlebih dahulu," ujar Fajar ketika dijumpai di kesempatan yang sama.
Kendati demikian, ia mengakui, pihaknya sudah meminta Inalum untuk mempersiapkan diri, dan melakukan kajian-kajian untuk divestasi tersebut. Ia pun meyakini hal ini tidak akan menambah beban untuk Inalum. Apalagi, lanjutnya, jika mempertimbangkan penambahan cadangan yang nantinya akan didapat oleh negara.
"Kalau dari kami pertimbangannya tetap penguasan cadangan. Holding itu salah satu amanah-nya adalah mengakuisisi cadangan-cadangan itu. Kami melihat ini satu peluang yang bagus. Kalau ini bagus untuk Inalum, cost and benefit-nya bagus ya kami akan ambil," pungkas Fajar.
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diketahui tengah mengkaji soal wacana divestasi saham PT NHM. Meski sebelumnya, perusahaan tambang asal Australia, Newcrest Mining Limited (Newcrest) selaku pemegang saham pengendali telah menawarkan 26% sahamnya kepada perusahaan pelat merah tersebut.
Hal itu diutarakan Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramuditho dalam paparan kinerja perusahaan di Hotel Intercontinental, Jakarta. Menurutnya, Antam memiliki hak memperoleh penawaran terlebih dahulu (right of first refusal) karena saat ini punya porsi kepemilikan saham 25% atas Nusa Halmahera.
Saksikan video laba Antam yang meroket di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Habis Vale, Ada 5 Perusahaan Tambang Antre untuk Divestasi
Kelima perusahaan tambang tersebut yakni:
1. PT Nusa Halmahera Mineral (NHM)
2. PT Natarang Mining
3. PT Galuh Cempaka
4. PT Kasongan Bumi Kencana
5. PT Ensbury Kalteng Mining
"Ada daftar beberapa perusahaan kontrak karya yang harus divestasi, tapi kami lagi lihat-lihat dulu. Pada intinya, kami tertarik untuk mengambil divestasi itu selama valuasi bagus," ujar Arie saat ditemui di Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Di sisi lain, PT Inalum (Persero) sebagai induk dari holding industri pertambangan, sampai saat ini masih menunggu arahan pemerintah dalam aksi divestasi Vale, beserta lima perusahaan tambang lainnya.
"Kami masih menunggu arahan dari regulator," kata Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno pernah menuturkan, sampai saat ini belum ada arahan dari pihak Kementerian ESDM terkait divestasi Vale.
"Memang lintas kementerian, tetapi sektornya itu di ESDM yang memberikan persetujuan terlebih dahulu," ujar Fajar ketika dijumpai di kesempatan yang sama.
Kendati demikian, ia mengakui, pihaknya sudah meminta Inalum untuk mempersiapkan diri, dan melakukan kajian-kajian untuk divestasi tersebut. Ia pun meyakini hal ini tidak akan menambah beban untuk Inalum. Apalagi, lanjutnya, jika mempertimbangkan penambahan cadangan yang nantinya akan didapat oleh negara.
"Kalau dari kami pertimbangannya tetap penguasan cadangan. Holding itu salah satu amanah-nya adalah mengakuisisi cadangan-cadangan itu. Kami melihat ini satu peluang yang bagus. Kalau ini bagus untuk Inalum, cost and benefit-nya bagus ya kami akan ambil," pungkas Fajar.
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diketahui tengah mengkaji soal wacana divestasi saham PT NHM. Meski sebelumnya, perusahaan tambang asal Australia, Newcrest Mining Limited (Newcrest) selaku pemegang saham pengendali telah menawarkan 26% sahamnya kepada perusahaan pelat merah tersebut.
Hal itu diutarakan Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramuditho dalam paparan kinerja perusahaan di Hotel Intercontinental, Jakarta. Menurutnya, Antam memiliki hak memperoleh penawaran terlebih dahulu (right of first refusal) karena saat ini punya porsi kepemilikan saham 25% atas Nusa Halmahera.
Saksikan video laba Antam yang meroket di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Habis Vale, Ada 5 Perusahaan Tambang Antre untuk Divestasi
Most Popular