
Ssst, Mendag Era Soeharto Ini Ungkap 'Bocornya' Gula Rafinasi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
11 March 2019 20:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Para menteri perdagangan RI dari berbagai era hadir di kantor Kementerian Perdagangan, siang tadi (11/3).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengundang mereka untuk mendiskusikan isu-isu perdagangan baik global maupun dalam negeri, menjelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemendag yang akan diselenggarakan esok.
Salah satu mantan menteri perdagangan yang hadir adalah Mohammad Hasan atau yang lebih dikenal sebagai Bob Hasan. Pengusaha kayu ini ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Menteri Perdagangan pada 16 Maret 1998 menjelang kejatuhan rezim Orde Baru.
Bob Hasan pun angkat bicara soal masalah gula kristal rafinasi (GKR) yang selama ini penggunaannya hanya dibatasi untuk keperluan industri, tapi ternyata merembes ke pasar dan mengganggu stabilitas harga gula konsumsi (gula kristal putih/GKP).
Menurut Bob, gula rafinasi selama ini memang banyak digunakan oleh industri kecap, di mana beberapa di antaranya masih berupa industri rumahan (IKM)
Gula rafinasi dipilih oleh industri untuk menggantikan gula aren/gula semut (brown sugar) yang bahan bakunya diperoleh dari pohon kelapa dan jumlahnya kian hari kian menipis.
Padahal, produksi kecap sebenarnya lebih tepat menggunakan gula aren untuk cita rasa dan kualitas yang lebih baik.
"Masalahnya, pohon kelapa kita itu sudah tua, jadi harus diremajakan [replanting] dan ditanam lebih banyak lagi. Dan brown sugar itu bisa diekspor. Di luar negeri itu disukai, lebih baik daripada gula putih," kata Bob di Kementerian Perdagangan, Senin (11/3/2019).
Para mantan menteri perdagangan yang hadir dalam pertemuan siang tadi antara lain Arifin Siregar (Menteri Perdagangan 1988-1993), Mohammad "Bob" Hasan (Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1998), Rahardi Ramelan (Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1998-1999), Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan 2004-2011), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan 2011-2014), Bayu Krismurthi (Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 dan Plt. Menteri Perdagangan 2014) serta Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan 2014).
(dru) Next Article Mendag Lutfi Tegaskan Tak akan Nyerah Lawan Mafia Pangan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengundang mereka untuk mendiskusikan isu-isu perdagangan baik global maupun dalam negeri, menjelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemendag yang akan diselenggarakan esok.
Salah satu mantan menteri perdagangan yang hadir adalah Mohammad Hasan atau yang lebih dikenal sebagai Bob Hasan. Pengusaha kayu ini ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Menteri Perdagangan pada 16 Maret 1998 menjelang kejatuhan rezim Orde Baru.
![]() |
Menurut Bob, gula rafinasi selama ini memang banyak digunakan oleh industri kecap, di mana beberapa di antaranya masih berupa industri rumahan (IKM)
Gula rafinasi dipilih oleh industri untuk menggantikan gula aren/gula semut (brown sugar) yang bahan bakunya diperoleh dari pohon kelapa dan jumlahnya kian hari kian menipis.
Padahal, produksi kecap sebenarnya lebih tepat menggunakan gula aren untuk cita rasa dan kualitas yang lebih baik.
"Masalahnya, pohon kelapa kita itu sudah tua, jadi harus diremajakan [replanting] dan ditanam lebih banyak lagi. Dan brown sugar itu bisa diekspor. Di luar negeri itu disukai, lebih baik daripada gula putih," kata Bob di Kementerian Perdagangan, Senin (11/3/2019).
Para mantan menteri perdagangan yang hadir dalam pertemuan siang tadi antara lain Arifin Siregar (Menteri Perdagangan 1988-1993), Mohammad "Bob" Hasan (Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1998), Rahardi Ramelan (Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1998-1999), Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan 2004-2011), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan 2011-2014), Bayu Krismurthi (Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 dan Plt. Menteri Perdagangan 2014) serta Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan 2014).
(dru) Next Article Mendag Lutfi Tegaskan Tak akan Nyerah Lawan Mafia Pangan
Most Popular