
Bulan Ini, Grab Beroperasi di Bandara Kualanamu
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
07 March 2019 17:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab, aplikasi berbagi tumpangan (ride hailing) terbesar di Asia Tenggara, bersiap melebarkan sayapnya menjadi transportasi di bandar udara Kualanamu, Sumatra Utara.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Bayuh Iswantoro mengatakan saat ini pihaknya dengan Grab Indonesia sedang dalam proses pembahasan perjanjian. Dia menargetkan Maret ini Grab sudah mulai bisa beroperasi di Kualanamu.
"Kami sedang bahas kesesuaian komitmennya. Pada prinsipnya semua sudah disetujui, tinggal masalah operasionalnya saja," kata Bayuh saat dihubungi, Selasa (5/3).
Saat ini, tuturnya, yang masih perlu diatur adalah operasional, seperti adanya counter. AP II juga akan mengatur keselarasan antara taksi konvensional dengan Grab yang akan beroperasi, agar tidak terjadi benturan.
Bayuh mengakui, kerja sama dengan Grab sebagai penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi tidak dapat dihindari, karena masyarakat saat ini semakin mengarah ke digital. Konsumen semakin mengedepankan efisiensi dan efektivitas dalam segala aspek, termasuk transportasi.
"Penggunaan yang berbasis online sudah demikian besar, dorongan masif penggunaan online semakin terasa. Penggunaan transportasi berbasis teknologi sudah luas," kata dia.
Untuk itulah, Bandara Kualanamu menggandeng Grab dan melakukan perjanjian kerja sama. Bayuh mengatakan, nantinya perjanjian ini melengkapi semua aspek, termasuk operasional dan bagaimana berdampingan dengan taksi konvensional. Beberapa bandara lain pun, pelan-pelan melakukan kerja sama dengan Grab, untuk mengakomodasi perubahan dari offline ke online.
"Perjanjian antara kami dengan Grab merupakan sebuah win-win solution," tegas Bayuh.
Sebelumnya, pada 2018 Grab telah beroperasi di enam bandara di Indonesia, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Bandara Internasional Juanda, Bandara Internasional Hasanuddin, Bandara internasional Kualanamu, dan Bandara Internasional Husein Sastranegara. Total perjalanan menggunakan layanan GrabBike dan GrabCar di enam bandara tersebut mencapai sekitar 2,7 juta perjalanan.
Asal tahu saja, Grab merupakan startup berstatus decacorn. Ini merupakan julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar. Techcrunch melaporkan suntikan dana terakhir telah membuat valuasi Grab melonjak menjadi US$14 miliar.
Saksikan Video Grab Buka-Bukaan Mengenai Strategi
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Insentif PPnBM Mobil Listrik, Grab & Hyundai Diuntungkan?
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Bayuh Iswantoro mengatakan saat ini pihaknya dengan Grab Indonesia sedang dalam proses pembahasan perjanjian. Dia menargetkan Maret ini Grab sudah mulai bisa beroperasi di Kualanamu.
Bayuh mengakui, kerja sama dengan Grab sebagai penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi tidak dapat dihindari, karena masyarakat saat ini semakin mengarah ke digital. Konsumen semakin mengedepankan efisiensi dan efektivitas dalam segala aspek, termasuk transportasi.
"Penggunaan yang berbasis online sudah demikian besar, dorongan masif penggunaan online semakin terasa. Penggunaan transportasi berbasis teknologi sudah luas," kata dia.
Untuk itulah, Bandara Kualanamu menggandeng Grab dan melakukan perjanjian kerja sama. Bayuh mengatakan, nantinya perjanjian ini melengkapi semua aspek, termasuk operasional dan bagaimana berdampingan dengan taksi konvensional. Beberapa bandara lain pun, pelan-pelan melakukan kerja sama dengan Grab, untuk mengakomodasi perubahan dari offline ke online.
"Perjanjian antara kami dengan Grab merupakan sebuah win-win solution," tegas Bayuh.
Sebelumnya, pada 2018 Grab telah beroperasi di enam bandara di Indonesia, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Bandara Internasional Juanda, Bandara Internasional Hasanuddin, Bandara internasional Kualanamu, dan Bandara Internasional Husein Sastranegara. Total perjalanan menggunakan layanan GrabBike dan GrabCar di enam bandara tersebut mencapai sekitar 2,7 juta perjalanan.
Asal tahu saja, Grab merupakan startup berstatus decacorn. Ini merupakan julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar. Techcrunch melaporkan suntikan dana terakhir telah membuat valuasi Grab melonjak menjadi US$14 miliar.
Saksikan Video Grab Buka-Bukaan Mengenai Strategi
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Insentif PPnBM Mobil Listrik, Grab & Hyundai Diuntungkan?
Most Popular