Valuasi Rp 197 T, Nafsu Grab Mencari Pendanaan Tak Berhenti

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
06 March 2019 18:02
Grab menyatakan terus menerima minat dari investor baru dan berharap dapat menyambut lebih banyak pemimpin industri global sebagai mitra di tahun ini.
Foto: Grab (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Holding Inc semakin menarik minat investor, dan tidak ada hentinya mendapatkan pendanaan dari investor. Everyday super app ini, diproyeksikan akan terus menerima lebih banyak pemimpin industri global sebagai mitra pada 2019.

Presiden Grab Ming Maa mengatakan, dengan minat yang tinggi, baik dari sisi pendanaan, ataupun kualitas mitra strategis dapat semakin mendukung perkembangan bisnis Grab. Decacorn ini baru saja mendapatkan pendanaan dari Softbank Vision Fund (SVF) senilai US$ 1,46 miliar. Dengan putaran pendanaan Seri H ini Grab telah menerima total pendanaan lebih dari US$ 4,5 miliar.

"Kami sangat dibantu dengan dukungan para pemegang saham yang luar biasa dalam putaran pendanaan kami kali ini, disertai dengan minat yang tinggi baik dari sisi jumlah pendanaan maupun kualitas mitra strategis yang terus mendukung perkembangan bisnis Grab. Kami terus menerima minat dari investor baru dan berharap dapat menyambut lebih banyak pemimpin industri global sebagai mitra kami di tahun 2019," ujarnya, Rabu (6/3/2019).

Investor lain yang termasuk dalam putaran pendanaan Seri H adalah Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.

Co-Founder dan CEO Grab Anthony Tan mengatakan suntikan dana dari Softbank akan menjadi investasi strategis jangka panjang. Investasi ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dari visi Grab sebagai super app nomor satu di Asia Tenggara dalam mengembangkan ekosistem teknologi.

Ke depannya, untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Asia Tenggara, Grab juga menyediakan peluang yang dapat meningkatkan penghasilan mereka melalui platform dengan berbagai pilihan serta kenyamanan untuk para pengguna.

SoftBank Investment Advisers David Thevenon mengatakan Investasi ini akan membantu Grab mengeksplorasi peluang baru yang menarik dalam memenuhi seluruh kebutuhan mobilitas berdasarkan permintaan pengguna (on-demand mobility), layanan pengiriman, dan layanan keuangan. Dengan begitu, Grab sebagai decacorn pertama di Asia Tenggara ini bisa terus mengembangkan platform offline-to-online.

Grab akan menggunakan investasi ini untuk mengembangkan visi perusahaan sebagai super app di Asia Tenggara, dengan tujuan menghadirkan lebih banyak layanan harian, aksesibilitas yang lebih besar dan kenyamanan untuk para penggunanya. Grab berencana untuk terus memperluas layanannya, seperti layanan keuangan, pengiriman makanan, pengiriman barang, konten dan pembayaran digital, serta meluncurkan beberapa layanan baru yang telah diumumkan sebelumnya pada tahun 2018.

Beberapa layanan yang telah tersedia di open platform Grab, GrabPlatform, termasuk diantaranya layanan video on-demand yang bekerja sama dengan HOOQ, layanan kesehatan digital, penyediaan jasa asuransi, dan layanan reservasi hotel melalui kerja sama dengan Booking Holdings.

Secara khusus, Grab berencana untuk menginvestasikan sebagian besar dari dana investasinya di Indonesia. Saat ini Grab menjadi pemimpin dalam layanan transportasi on-demand yang menguasai 60% pangsa pasar roda dua dan menguasai 70% pangsa pasar roda empat.

Bisnis Grab di Indonesia berkembang pesat, dengan pendapatan dua kali lipat di tahun 2018. Grab akan menggunakan pendanaan ini untuk mempercepat perluasan GrabFood dan GrabExpress serta menjalankan bisnis layanan baru di Indonesia.

Grab juga menjadi bagian dari ekosistem pembayaran digital terbesar di Indonesia melalui kerjasamanya dengan Tokopedia dan OVO. Pada 2018, Grab Financial Group telah menjadi satu-satunya platform yang memiliki akses ke lisensi emoney di enam negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Sejak diluncurkan di Maret 2019, Grab Financial Group telah melihat pertumbuhan transaksi bulanannya hampir lima kali lipat hingga Desember 2018.

Saat ini, GrabFood berkembang pesat di Indonesia, beroperasi di 178 kota di Indonesia dari hanya 13 kota pada tahun sebelumnya, dengan volume pengiriman hampir tumbuh 10 kali lipat pada 2018. Pendapatan GrabFood tumbuh 45 kali lipat pada periode waktu tersebut. GrabFood, satu-satunya pemain dalam layanan pengiriman makanan di tingkat regional, hadir di 199 kota di enam negara.

Secara grup, bisnis transportasi Grab telah tumbuh dengan pesat semenjak akuisisi Uber di Asia Tenggara, dengan pendapatan naik hampir dua kali lipat dari Maret 2018 hingga Desember 2018. Pada periode yang sama, volume instant delivery dan same-day delivery dari GrabExpress juga telah meningkat lebih dari tiga kali lipat di tingkat regional, dan kini telah tersedia di 150 kota.

Tahun lalu, pertumbuhan ekosistem Grab telah tumbuh secara signifikan melalui kerjasama dengan pemimpin industri global, seperti Toyota, Hyundai, Microsoft, dan Mastercard. Grab juga menjalin kemitraan dengan para pemimpin industri nasional maupun regional diantaranya Central Group dan Kasikornbank di Thailand, OVO, Bank BTN, dan Bank Mandiri di Indonesia; United Overseas Bank di Singapura, SM Investment Corporation di Filipina; Moca di Vietnam, dan Maybank di Malaysia.

Saksikan Video Inovasi Grab dalam Ekonomi Digital

[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dari Kecoa sampai Decacorn, Ini Istilah Dunia Startup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular