
Ini Strategi Jonan untuk Listriki 5 Juta Orang RI di 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 February 2019 19:51

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah mencatat, rasio elektrifikasi saat ini sudah mencapai 98,3%. Sehingga, hanya tersisa 1,7% masyarakat yang belum terlistriki.
Meski begitu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, Jika saat ini rasio elektrifikasi mencapai 98,3% maka menurut Jonan terdapat 1,7% atau sekitar 5.000.000 masyarakat yang masih belum mendapatkan akses listrik.
"Kami akan kejar sisa 5.000.000 saudara-saudara kita yang masih belum mendapatkan layanan ketenagalistrikan, rasio elektrifikasi mencapai 99,9% akhir tahun ini, agar terwujud energi yang berkeadilan," ujar Jonan melalui keterangan resminya, Senin (25/2/2019).
Di samping itu, salah satu upaya Kementerian ESDM dalam pemerataan akses listrik adalah dengan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk 2.519 desa yang belum berlistrik. LTSHE dibagikan pada daerah di mana pembangunan sistem jaringan transmisi dan distribusi akan memakan waktu yang panjang, memiliki tantangan konstruksi dan biaya yang besar. LTSHE menyumbang 0,12% dari rasio elektrifikasi nasional.
Adapun, Presiden Joko Widodo menilai, dengan meningkatnya rasio elektrifikasi, maka tidak ada lagi keluhan pemadaman, byar pet, dan sebagainya.
"Sekarang, kalau kita ke daerah-daerah sudah tidak ada lagi yang namanya keluhan "byar pet", keluhan pemadaman, tidak ada lagi. Dulu di 2015, setiap ke provinsi, ke kabupaten, ke kota isinya keluhan mengenai listrik yang "byar pet". Listrik yang pemadaman terutama dari industri pariwisata, banyak sekali keluhan-keluhan seperti itu," ujar Jokowi usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap, Senin (25/2/2019).
Saat ini lanjut Jokowi, sudah jauh lebih baik, tidak ada lagi keluhan-keluhan semacam itu. Pemerintah ingin membangun pembangkit listrik mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun ke Indonesia, listrik telah siap tersedia.
"Semakin banyak pasokan listrik, ketertarikan investor untuk membangun industri nasional akan semakin banyak," pungkas Presiden.
Saksikan video tentang rencana penurunan tarif listrik di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Tarif Tak Naik, PLN Putar Akal Cari Duit Investasi Listrik
Meski begitu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, Jika saat ini rasio elektrifikasi mencapai 98,3% maka menurut Jonan terdapat 1,7% atau sekitar 5.000.000 masyarakat yang masih belum mendapatkan akses listrik.
Di samping itu, salah satu upaya Kementerian ESDM dalam pemerataan akses listrik adalah dengan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk 2.519 desa yang belum berlistrik. LTSHE dibagikan pada daerah di mana pembangunan sistem jaringan transmisi dan distribusi akan memakan waktu yang panjang, memiliki tantangan konstruksi dan biaya yang besar. LTSHE menyumbang 0,12% dari rasio elektrifikasi nasional.
Adapun, Presiden Joko Widodo menilai, dengan meningkatnya rasio elektrifikasi, maka tidak ada lagi keluhan pemadaman, byar pet, dan sebagainya.
"Sekarang, kalau kita ke daerah-daerah sudah tidak ada lagi yang namanya keluhan "byar pet", keluhan pemadaman, tidak ada lagi. Dulu di 2015, setiap ke provinsi, ke kabupaten, ke kota isinya keluhan mengenai listrik yang "byar pet". Listrik yang pemadaman terutama dari industri pariwisata, banyak sekali keluhan-keluhan seperti itu," ujar Jokowi usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap, Senin (25/2/2019).
Saat ini lanjut Jokowi, sudah jauh lebih baik, tidak ada lagi keluhan-keluhan semacam itu. Pemerintah ingin membangun pembangkit listrik mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun ke Indonesia, listrik telah siap tersedia.
"Semakin banyak pasokan listrik, ketertarikan investor untuk membangun industri nasional akan semakin banyak," pungkas Presiden.
Saksikan video tentang rencana penurunan tarif listrik di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Tarif Tak Naik, PLN Putar Akal Cari Duit Investasi Listrik
Most Popular