
Jokowi dan Produk RI yang 'Jajah' 100 Negara
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 February 2019 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak banyak yang tahu bahwa ternyata ada produk dalam negeri yang berhasil 'menjajah' atau menguasai pasar di lebih dari 100 negara. Produk itu sudah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, China, hingga ke kawasan Timur dan Afrika.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Joko Widodo saat menghadiri pelepasan kontainer ekspor ke-250.000 Mayora Group yang digelar di pabrik PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Torabika Eka Semesta, Jalan Raya Serang Km.12,5, Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (19/2/2019).
"Menjajah dalam artian masuk ke pasarnya. Bukan kita dimasuki, tapi kita memasuki. Ini yang penting," kata Jokowi seperti dikutip CNBC Indonesia dari keterangan resmi Sekretariat Presiden.
Sayangnya, Jokowi tidak memerinci apa saja barang yang masuk 100 produk tersebut.
Mengacu data Badan Pusat Statistik hingga Oktober tahun lalu, beberapa barang andalan ekspor Indonesia di antaranya bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, berbagai produk kimia, perhiasan dan permata, serta karet dan barang dari karet.
Menurut Jokowi, ada dua faktor kunci yang bisa membuat perekonomian Indonesia sehat, dan tidak rentan terhadap gejolak ekonomi global. Dua kunci tersebut yakni peningkatan ekspor dan investasi.
"Pertama, investasi harus banyak. Kedua, ekspornya harus gede. Hanya itu saja, enggak ada yang lain. Kalau ini bisa dilakukan, ekonomi kita akan tumbuh dengan baik," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mengaku telah menginstruksikan kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan untuk menetapkan sektor industri makanan dan minuman sebagai prioritas.
Hal tersebut mengingat sektor tersebut mencatatkan pertumbuhan yang cukup pesat yakni sebesar 9%. Menurut Kepala Negara, perlu adanya perhatian khusus agar sektor ini makin tumbuh berkembang.
"industri ini harus diberikan dukungan sehingga kemarin ada sedikit masalah, misalnya Mayora dengan Filipina, nah pemerintah mengirimkan tim untuk berbicara dengan pemerintah di sana agar produk-produk yang ada ini tetap bisa masuk," ungkapnya.
Namun, Jokowi memahami bahwa kunci dari semua ini adalah dengan tetap menyederhanakan regulasi. Berbagai kemudahan, tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja ekspor dan investasi.
"Karena memang kuncinya di situ, untuk memperbaiki neraca perdagangan kita, untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan kita. Semua sudah mengarah, hanya memang nanti misalnya ada hal-hal yang enggak baik perlu dikoreksi yah kita koreksi," tegasnya.
(tas) Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!
Hal tersebut dikemukakan Presiden Joko Widodo saat menghadiri pelepasan kontainer ekspor ke-250.000 Mayora Group yang digelar di pabrik PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Torabika Eka Semesta, Jalan Raya Serang Km.12,5, Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (19/2/2019).
Sayangnya, Jokowi tidak memerinci apa saja barang yang masuk 100 produk tersebut.
Mengacu data Badan Pusat Statistik hingga Oktober tahun lalu, beberapa barang andalan ekspor Indonesia di antaranya bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, berbagai produk kimia, perhiasan dan permata, serta karet dan barang dari karet.
Menurut Jokowi, ada dua faktor kunci yang bisa membuat perekonomian Indonesia sehat, dan tidak rentan terhadap gejolak ekonomi global. Dua kunci tersebut yakni peningkatan ekspor dan investasi.
"Pertama, investasi harus banyak. Kedua, ekspornya harus gede. Hanya itu saja, enggak ada yang lain. Kalau ini bisa dilakukan, ekonomi kita akan tumbuh dengan baik," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mengaku telah menginstruksikan kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan untuk menetapkan sektor industri makanan dan minuman sebagai prioritas.
Hal tersebut mengingat sektor tersebut mencatatkan pertumbuhan yang cukup pesat yakni sebesar 9%. Menurut Kepala Negara, perlu adanya perhatian khusus agar sektor ini makin tumbuh berkembang.
"industri ini harus diberikan dukungan sehingga kemarin ada sedikit masalah, misalnya Mayora dengan Filipina, nah pemerintah mengirimkan tim untuk berbicara dengan pemerintah di sana agar produk-produk yang ada ini tetap bisa masuk," ungkapnya.
Namun, Jokowi memahami bahwa kunci dari semua ini adalah dengan tetap menyederhanakan regulasi. Berbagai kemudahan, tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja ekspor dan investasi.
"Karena memang kuncinya di situ, untuk memperbaiki neraca perdagangan kita, untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan kita. Semua sudah mengarah, hanya memang nanti misalnya ada hal-hal yang enggak baik perlu dikoreksi yah kita koreksi," tegasnya.
Simak ulasan strategi genjot ekspor pemerintahan Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!
Most Popular