
Prabowo Sebut RI Bakal Impor 100% BBM, Ini Kata Bos Pertamina
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 February 2019 17:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik impor minyak mentah dan hasil mentah yang melonjak di era kepemimpinan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Prabowo, Indonesia bisa memanfaatkan kelapa sawit untuk menjadi tambahan bahan bakar.
"Karena kita juga dalam waktu dekat akan jadi net importer, kita akan impor 100% bahan bakar minyak kita," ujarnya dalam debat kedua pemilihan presiden 2019 di Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Saat dikonfirmasi di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2/2019), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menilai hal itu sebagai sesuatu yang mustahil.
"Tidak mungkin. Kita kan sekarang aja produk kita 800 ribu barel per hari yang dari kilang," ujarnya.
Selain itu, menurut Nicke, Pertamina juga akan membangun kilang dengan kapasitas 100 ribu barel per hari di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pertamina juga akan membangun kilang-kilang lainnya sehingga 2026 kapasitas kilang akan menembus 2 juta barel per hari.
"Insya Allah. Mohon support dari semuanya. Jadi kita harapkan kita tidak akan impor lagi," kata Nicke.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak Indonesia meningkat dari US$ 24,3 miliar pada 2017 menjadi US$ 29,8 miliar pada 2018. Hal itu dipicu peningkatan permintaan BBM dalam negeri dan penurunan produksi dalam negeri.
Simak tanggapan masyarakat terkait penurunan harga BBM di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/gus) Next Article 3 Kegagalan Jokowi di Sektor Ekonomi Menurut Prabowo-Sandiaga
Menurut Prabowo, Indonesia bisa memanfaatkan kelapa sawit untuk menjadi tambahan bahan bakar.
"Karena kita juga dalam waktu dekat akan jadi net importer, kita akan impor 100% bahan bakar minyak kita," ujarnya dalam debat kedua pemilihan presiden 2019 di Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Saat dikonfirmasi di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2/2019), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menilai hal itu sebagai sesuatu yang mustahil.
"Tidak mungkin. Kita kan sekarang aja produk kita 800 ribu barel per hari yang dari kilang," ujarnya.
![]() |
Selain itu, menurut Nicke, Pertamina juga akan membangun kilang dengan kapasitas 100 ribu barel per hari di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pertamina juga akan membangun kilang-kilang lainnya sehingga 2026 kapasitas kilang akan menembus 2 juta barel per hari.
"Insya Allah. Mohon support dari semuanya. Jadi kita harapkan kita tidak akan impor lagi," kata Nicke.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak Indonesia meningkat dari US$ 24,3 miliar pada 2017 menjadi US$ 29,8 miliar pada 2018. Hal itu dipicu peningkatan permintaan BBM dalam negeri dan penurunan produksi dalam negeri.
Simak tanggapan masyarakat terkait penurunan harga BBM di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/gus) Next Article 3 Kegagalan Jokowi di Sektor Ekonomi Menurut Prabowo-Sandiaga
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular