Prabowo: LRT Palembang & Kertajati Cuma Monumen, Benarkah?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 February 2019 06:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyerang proyek infrastruktur yang dibangun sang petahana, Jokowi. Menurut Prabowo, banyak pembangunan yang justru mengakibatkan proyek itu merugi dan pembiayaan pembangunannya sulit dibayar.
"Saya menghargai niat Pak Jokowi dalam memimpin pembangunan infrastruktur. Namun saya harus menyampaikan kemungkinan besar tim Pak Jokowi bekerja kurang efisien," kata Prabowo di Hotel Sultan dalam debat capres kedua yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (17/2/2019).
Dikatakannya, banyak pembangunan dikerjakan dengan grusa-grusu atau terburu-buru tanpa feasibility study yang benar.
"Infrastruktur harus untuk rakyat, bukan rakyat untuk infrastruktur. Enggak bisa seperti itu, nanti hanya sebagai monumen tapi tidak dimanfaatkan seperti LRT Palembang dan lapangan terbang Kertajati," tutur Prabowo.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, tingkat kemanfaatan LRT Palembang dan Bandara Kertajati memang patut dipertanyakan. LRT Palembang bahkan sempat mengalami mogok tiga kali saat melayani perjalanan penumpang pada 2018 lalu.
Kala itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahkan sempat melakukan evaluasi. Menhub mengungkapkan indikasi awal penyebab mogok bisa saja karena proses uji coba (commissioning) yang dilakukan terlalu cepat demi mengejar target beroperasinya LRT Palembang kala Asian Games 2018.
"Proses commissioning itu harusnya enam bulan tapi kebutuhan untuk menggunakan saat Asian Games kami memberanikan diri commissioning test baru dua minggu kita beranikan operasikan," ujar Budi saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Selain itu, sejak beroperasi secara komersial, LRT Palembang sepi peminat. Ini tercermin dari pendapatan per bulan yang hanya Rp 1,1 miliar, tidak sebanding dengan tingginya biaya operasional LRT per bulan yang mencapai Rp 10 miliar.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub mengakui operasional LRT Palembang saat ini memang masih belum optimal. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyatakan LRT Palembang mulai dibuka secara komersial per Oktober 2018 pascaperhelatan Asian Games 2018.
Hingga beberapa tahun ke depan, LRT Palembang dipastikan masih menyusu pada subsidi. Moda transportasi massa itu menelan biaya investasi Rp 10,9 triliun. Untuk operasionalnya, Kemenhub akan memberikan subsidi sebesar Rp 123 miliar di tahun ini.
"Hitung-hitungan kita sampai tiga tahun masih butuh subsidi," kata Zulfikri seusai acara Focus Grup Discussion LRT Jabodebek dan Palembang, di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Sementara itu, kondisi yang memprihatinkan juga terjadi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka. Sejak dioperasikan Mei 2018, tingkat keterisian penumpang (load factor) saat hari biasa (weekdays) masih berada pada kisaran 50%. Sedangkan akhir pekan (weekend) sekitar 70%.
"Rata-rata weekend yang cukup bagus load factor-nya. Weekdays masih kurang," ujar Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat Virda Dimas Ekaputra dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Apa yang menjadi penyebab di balik tingkat keterisian penumpang yang rendah? Virda memiliki jawaban. "Sosialisasi kurang. Memang kurang banyak," kata Virda.
Padahal, menurut dia, jumlah penduduk di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, berada pada kisaran 15 juta orang. Jumlah penduduk itu sudah setara satu provinsi di daerah lain.
"Ini yang masih menjadi tantangan," ujar Virda.
Di kesempatan terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga memikirkan masa depan Bandara Kertajati. Dia bahkan berencana menggunakan bandara ini dengan jalur kereta yang akan direaktivasi.
Ya, reaktivasi jalur KA, Bandung-Garut dan Cianjur-Bandung akan dimulai tahun ini. PT KAI sudah melakukan dari Bandung menuju Garut, sedangkan Kementerian Perhubungan kebagian Cianjur menuju Bandung.
Namun, rencana itu tidak akan berhenti di sana.
"Nanti jalur-jalur tersebut akan diteruskan ke Bandara Kertajati. Ini jalur-jalur yang nanti menjadi jangkar karena seperti kita ketahui kereta api sebagai suatu angkutan yang paling digemari masyarakat, murah, tidak ada polusi dan tepat waktu," kata Budi di Cibatu, Jawa Barat, saat kunjungan bersama Jokowi beberapa waktu lalu.
Saksikan video mengenai ledakan yang terjadi di dekat lokasi debat capres berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Jokowi Klaim Sukses Pangkas Impor Jagung, Benarkah?
"Saya menghargai niat Pak Jokowi dalam memimpin pembangunan infrastruktur. Namun saya harus menyampaikan kemungkinan besar tim Pak Jokowi bekerja kurang efisien," kata Prabowo di Hotel Sultan dalam debat capres kedua yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (17/2/2019).
Dikatakannya, banyak pembangunan dikerjakan dengan grusa-grusu atau terburu-buru tanpa feasibility study yang benar.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, tingkat kemanfaatan LRT Palembang dan Bandara Kertajati memang patut dipertanyakan. LRT Palembang bahkan sempat mengalami mogok tiga kali saat melayani perjalanan penumpang pada 2018 lalu.
![]() |
Kala itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahkan sempat melakukan evaluasi. Menhub mengungkapkan indikasi awal penyebab mogok bisa saja karena proses uji coba (commissioning) yang dilakukan terlalu cepat demi mengejar target beroperasinya LRT Palembang kala Asian Games 2018.
"Proses commissioning itu harusnya enam bulan tapi kebutuhan untuk menggunakan saat Asian Games kami memberanikan diri commissioning test baru dua minggu kita beranikan operasikan," ujar Budi saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Selain itu, sejak beroperasi secara komersial, LRT Palembang sepi peminat. Ini tercermin dari pendapatan per bulan yang hanya Rp 1,1 miliar, tidak sebanding dengan tingginya biaya operasional LRT per bulan yang mencapai Rp 10 miliar.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub mengakui operasional LRT Palembang saat ini memang masih belum optimal. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyatakan LRT Palembang mulai dibuka secara komersial per Oktober 2018 pascaperhelatan Asian Games 2018.
Hingga beberapa tahun ke depan, LRT Palembang dipastikan masih menyusu pada subsidi. Moda transportasi massa itu menelan biaya investasi Rp 10,9 triliun. Untuk operasionalnya, Kemenhub akan memberikan subsidi sebesar Rp 123 miliar di tahun ini.
"Hitung-hitungan kita sampai tiga tahun masih butuh subsidi," kata Zulfikri seusai acara Focus Grup Discussion LRT Jabodebek dan Palembang, di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Sementara itu, kondisi yang memprihatinkan juga terjadi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka. Sejak dioperasikan Mei 2018, tingkat keterisian penumpang (load factor) saat hari biasa (weekdays) masih berada pada kisaran 50%. Sedangkan akhir pekan (weekend) sekitar 70%.
"Rata-rata weekend yang cukup bagus load factor-nya. Weekdays masih kurang," ujar Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat Virda Dimas Ekaputra dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
![]() |
Apa yang menjadi penyebab di balik tingkat keterisian penumpang yang rendah? Virda memiliki jawaban. "Sosialisasi kurang. Memang kurang banyak," kata Virda.
Padahal, menurut dia, jumlah penduduk di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, berada pada kisaran 15 juta orang. Jumlah penduduk itu sudah setara satu provinsi di daerah lain.
"Ini yang masih menjadi tantangan," ujar Virda.
Di kesempatan terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga memikirkan masa depan Bandara Kertajati. Dia bahkan berencana menggunakan bandara ini dengan jalur kereta yang akan direaktivasi.
Ya, reaktivasi jalur KA, Bandung-Garut dan Cianjur-Bandung akan dimulai tahun ini. PT KAI sudah melakukan dari Bandung menuju Garut, sedangkan Kementerian Perhubungan kebagian Cianjur menuju Bandung.
Namun, rencana itu tidak akan berhenti di sana.
"Nanti jalur-jalur tersebut akan diteruskan ke Bandara Kertajati. Ini jalur-jalur yang nanti menjadi jangkar karena seperti kita ketahui kereta api sebagai suatu angkutan yang paling digemari masyarakat, murah, tidak ada polusi dan tepat waktu," kata Budi di Cibatu, Jawa Barat, saat kunjungan bersama Jokowi beberapa waktu lalu.
Saksikan video mengenai ledakan yang terjadi di dekat lokasi debat capres berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Jokowi Klaim Sukses Pangkas Impor Jagung, Benarkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular