Catat, Ini Janji-Janji Yang Menyatukan Jokowi-Prabowo
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 February 2019 16:51

Nah, jika membandingkan jumlah program aksi mereka yang terkait dengan topik debat malam ini, bisa dikatakan bahwa keduanya relatif seimbang, yakni masing-masing dengan 25 program aksi. Jika kita lihat lebih dekat, setidaknya ada sembilan program yang senada di kedua kubu.
Keduanya memang menggunakan bahasa yang berbeda. Namun, poin atau titik sasaran yang dibidik sama, yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki tingkat perhatian yang sama-sama tinggi untuk kesembilan isu tersebut.
Misalnya, isu mengenai pemerataan pembangunan infrastruktur, di mana kedua peserta pilpres tersebut sama-sama memiliki perhatian untuk mendorong infrastruktur tidak hanya di Jawa, melainkan juga daerah-daerah di luar Jawa, termasuk daerah terpencil.
Demikian juga dengan isu integrasi pembangunan infrastruktur dengan sentra aktivitas manufaktur, atau pusat kegiatan ekonomi yang produktif seperti kawasan industri serta kawasan ekonomi khusus (KEK).
Di bidang energi, keduanya sama-sama se-ide untuk mempercepat penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi Indonesia. Pada tahun 2025, Indonesia menargetkan porsi EBT sebesar 23% dalam bauran energi primer.
Dalam hal pangan, keduanya juga sepakat mengenai pentingnya untuk mewujudkan ketersediaan pangan, serta melanjutkan program yang belum tuntas sejak dirintis di tahun 1945 sampai dengan sekarang, yakni reformasi agraria.
Untuk isu perubahan iklim, keduanya juga sepakat untuk mengedepankan upaya mengatasi pemanasan global, yakni tak lain mengurangi emisi gas rumah kaca (karbondioksida) sebagai kunci utama untuk memenuhi kesepakatan dunia di Prancis (Paris Agreement).
Keduanya juga seide untuk urusan memperkuat penegakan hukum terhadap para perusak lingkungan. Demikian juga dengan penanganan masalah daerah aliran sungai (DAS) serta sampah plastik. Perlu dicatat, Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan bahwa Indonesia adalah penghasil terbesar kedua, setelah China, untuk sampah plastik.
Dari situ, terlihat bahwa secara umum keduanya memiliki program yang bertujuan sama, yakni memperbaiki Indonesia. Pertanyaan selanjutnya: serealistis apa mereka mengejawantahkan janji-janjinya? Itulah yang perlu disimak malam ini. Jangan sampai terjebak “inflasi" janji yang membumbung tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
Keduanya memang menggunakan bahasa yang berbeda. Namun, poin atau titik sasaran yang dibidik sama, yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki tingkat perhatian yang sama-sama tinggi untuk kesembilan isu tersebut.
Misalnya, isu mengenai pemerataan pembangunan infrastruktur, di mana kedua peserta pilpres tersebut sama-sama memiliki perhatian untuk mendorong infrastruktur tidak hanya di Jawa, melainkan juga daerah-daerah di luar Jawa, termasuk daerah terpencil.
Di bidang energi, keduanya sama-sama se-ide untuk mempercepat penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi Indonesia. Pada tahun 2025, Indonesia menargetkan porsi EBT sebesar 23% dalam bauran energi primer.
Dalam hal pangan, keduanya juga sepakat mengenai pentingnya untuk mewujudkan ketersediaan pangan, serta melanjutkan program yang belum tuntas sejak dirintis di tahun 1945 sampai dengan sekarang, yakni reformasi agraria.
Untuk isu perubahan iklim, keduanya juga sepakat untuk mengedepankan upaya mengatasi pemanasan global, yakni tak lain mengurangi emisi gas rumah kaca (karbondioksida) sebagai kunci utama untuk memenuhi kesepakatan dunia di Prancis (Paris Agreement).
Keduanya juga seide untuk urusan memperkuat penegakan hukum terhadap para perusak lingkungan. Demikian juga dengan penanganan masalah daerah aliran sungai (DAS) serta sampah plastik. Perlu dicatat, Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan bahwa Indonesia adalah penghasil terbesar kedua, setelah China, untuk sampah plastik.
Dari situ, terlihat bahwa secara umum keduanya memiliki program yang bertujuan sama, yakni memperbaiki Indonesia. Pertanyaan selanjutnya: serealistis apa mereka mengejawantahkan janji-janjinya? Itulah yang perlu disimak malam ini. Jangan sampai terjebak “inflasi" janji yang membumbung tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular