
Pak Prabowo, Harga Daging Ayam & Sapi RI Bukan yang Termahal
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 February 2019 20:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Kamis (14/2/2019), calon presiden nomor urut 02 yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dalam rangka kampanye pemilihan presiden 2019.
Dalam kampanye tersebut, Prabowo menyinggung persoalan pangan yang terjadi di Tanah Air, seperti beras, daging sapi, dan daging ayam. Menariknya, mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut meklaim bahwa harga daging sapi dan daging ayam di Indonesia merupakan yang termahal di dunia.
"Beras di Indonesia jadi salah satu tertinggi di dunia. Demikian daging juga tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia. Perjuangan kami adalah untuk kita perbaiki keadaan ini dengan segera," kata Prabowo dikutip dari detikcom.
Namun, hasil penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh CEIC, harga daging sapi di Indonesia masih berada di level US$ 7,57/kg, atau setara dengan Rp 105.980 (menggunakan kurs 14.000). Memang, jika dibandingkan dengan Thailand, Filipina, dan Myanmar, harga eceran daging sapi di dalam negeri relatif lebih mahal.
Tetapi, masih ada yang lebih mahal di kawasan ASEAN, yaitu Singapura dan Vietnam dimana harganya masing-masing sebesar US$ 17,21/kg dan US$ 9,39/kg. Bahkan Jepang lebih mahal lagi, di mana setiap 1 kg daging sapi dihargai US$ 24,96.
Sama halnya dengan daging ayam. Rata-rata harga eceran daging ayam di Indonesia adalah sebesar US$ 3,21.kg (Rp 44.940/kg), yang mana juga lebih mahal dibanding Thailand, Filipina, dan Myanmar.
Lagi-lagi, masih ada negara dengan harga eceran daging ayam yang lebih mahal, bahkan di kawasan ASEAN. Tengok saja harga daging ayam di Singapura yang masih sebesar US$ 4,72/kg. Apalagi Jepang, dimana harga 1 kilo daging ayam mencapai US$ 12,21.
Sebagai catatan, data yang dihimpun oleh CEIC diambil dari lembaga resmi pemerintah setempat, seperti badan statistik dan kementerian perdagangan dan masih terus diperbaharui.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Jokowi Tak Boleh Gunakan Istana untuk Kampanye Pilpres 2019
Dalam kampanye tersebut, Prabowo menyinggung persoalan pangan yang terjadi di Tanah Air, seperti beras, daging sapi, dan daging ayam. Menariknya, mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut meklaim bahwa harga daging sapi dan daging ayam di Indonesia merupakan yang termahal di dunia.
"Beras di Indonesia jadi salah satu tertinggi di dunia. Demikian daging juga tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia. Perjuangan kami adalah untuk kita perbaiki keadaan ini dengan segera," kata Prabowo dikutip dari detikcom.
Namun, hasil penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh CEIC, harga daging sapi di Indonesia masih berada di level US$ 7,57/kg, atau setara dengan Rp 105.980 (menggunakan kurs 14.000). Memang, jika dibandingkan dengan Thailand, Filipina, dan Myanmar, harga eceran daging sapi di dalam negeri relatif lebih mahal.
Tetapi, masih ada yang lebih mahal di kawasan ASEAN, yaitu Singapura dan Vietnam dimana harganya masing-masing sebesar US$ 17,21/kg dan US$ 9,39/kg. Bahkan Jepang lebih mahal lagi, di mana setiap 1 kg daging sapi dihargai US$ 24,96.
Sama halnya dengan daging ayam. Rata-rata harga eceran daging ayam di Indonesia adalah sebesar US$ 3,21.kg (Rp 44.940/kg), yang mana juga lebih mahal dibanding Thailand, Filipina, dan Myanmar.
Lagi-lagi, masih ada negara dengan harga eceran daging ayam yang lebih mahal, bahkan di kawasan ASEAN. Tengok saja harga daging ayam di Singapura yang masih sebesar US$ 4,72/kg. Apalagi Jepang, dimana harga 1 kilo daging ayam mencapai US$ 12,21.
Sebagai catatan, data yang dihimpun oleh CEIC diambil dari lembaga resmi pemerintah setempat, seperti badan statistik dan kementerian perdagangan dan masih terus diperbaharui.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Jokowi Tak Boleh Gunakan Istana untuk Kampanye Pilpres 2019
Most Popular