
Internasional
KPU Jegal Pencalonan Diri Putri Thailand sebagai PM
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 February 2019 11:48

Bangkok, CNBC Indonesia - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand, Senin (11/02/2019), mendiskualifikasi kakak perempuan dari raja negara itu dari pencalonannya sebagai perdana menteri.
Keputusan itu mengakhiri pencalonan sang putri kerajaan yang mengejutkan dan hanya berlangsung sebentar. KPU rupanya tunduk pada kata-kata Raja Maha Vajiralongkorn bahwa keluarga kerajaan harus berada "di atas politik".
Komisi Pemilihan mengeluarkan daftar resmi kandidat partai untuk perdana menteri, namun tanpa nama Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi yang berusia 67 tahun.
Daftar itu menghapus nama Ubolratana "karena setiap anggota keluarga kerajaan tunduk pada penerapan aturan yang sama yang mengharuskan kerajaan berada di atas politik dan netral secara politik," kata juri dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, dilansir dari Reuters.
Sang putri telah menerima pencalonan partai Thai Raksa Chart, sebuah gerakan populis yang dijalankan para pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang digulingkan.
Pemilu 24 Maret adalah yang pertama sejak kudeta militer 2014 yang menggulingkan pemerintah pro-Thaksin. Di antara kandidat perdana menteri dalam daftar juga ada pemimpin junta saat ini Prayuth Chan-ocha, yang merupakan kepala militer memimpin kudeta.
Para pemimpin partai tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar dan membatalkan konferensi pers yang direncanakan hari Senin.
Nominasi mengejutkan Ubolratana kandas di bawah tradisi bahwa anggota keluarga kerajaan tidak boleh terlibat dalam politik.
Thailand telah menjadi monarki konstitusional sejak 1932, tetapi keluarga kerajaan memiliki pengaruh besar dan memerintahkan pengabdian jutaan rakyat Thailand yang menganggap raja semi-ilahi.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di semua stasiun televisi Thailand dalam beberapa jam setelah pengumuman Ubolratana sebagai kandidat, Raja Vajiralongkorn mengatakan pencalonan itu "tidak pantas" dan tidak konstitusional bagi anggota keluarga kerajaan untuk memasuki politik.
Saksikan video mengenai detik-detik pencalonan diri Presiden Joko Widodo berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Tantang Junta Militer, Putri Thailand Calonkan Diri Jadi PM
Keputusan itu mengakhiri pencalonan sang putri kerajaan yang mengejutkan dan hanya berlangsung sebentar. KPU rupanya tunduk pada kata-kata Raja Maha Vajiralongkorn bahwa keluarga kerajaan harus berada "di atas politik".
Komisi Pemilihan mengeluarkan daftar resmi kandidat partai untuk perdana menteri, namun tanpa nama Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi yang berusia 67 tahun.
Sang putri telah menerima pencalonan partai Thai Raksa Chart, sebuah gerakan populis yang dijalankan para pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang digulingkan.
![]() |
Pemilu 24 Maret adalah yang pertama sejak kudeta militer 2014 yang menggulingkan pemerintah pro-Thaksin. Di antara kandidat perdana menteri dalam daftar juga ada pemimpin junta saat ini Prayuth Chan-ocha, yang merupakan kepala militer memimpin kudeta.
Para pemimpin partai tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar dan membatalkan konferensi pers yang direncanakan hari Senin.
Nominasi mengejutkan Ubolratana kandas di bawah tradisi bahwa anggota keluarga kerajaan tidak boleh terlibat dalam politik.
Thailand telah menjadi monarki konstitusional sejak 1932, tetapi keluarga kerajaan memiliki pengaruh besar dan memerintahkan pengabdian jutaan rakyat Thailand yang menganggap raja semi-ilahi.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di semua stasiun televisi Thailand dalam beberapa jam setelah pengumuman Ubolratana sebagai kandidat, Raja Vajiralongkorn mengatakan pencalonan itu "tidak pantas" dan tidak konstitusional bagi anggota keluarga kerajaan untuk memasuki politik.
Saksikan video mengenai detik-detik pencalonan diri Presiden Joko Widodo berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Tantang Junta Militer, Putri Thailand Calonkan Diri Jadi PM
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular