Internasional
Menantikan Kabar Baik dari Perundingan Dagang AS-China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 February 2019 12:36

Beijing, CNBC Indonesia - Delegasi Amerika Serikat (AS) tiba di Beijing, Senin (11/2/2019), untuk melakukan perundingan dagang lanjutan dengan China. Kedua negara bermaksud mencapai kesepakatan dagang mengingat tenggat waktu berakhirnya gencatan senjata sudah semakin dekat.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping telah menetapkan batas waktu gencatan senjata pada 1 Maret mendatang. Bila kedua negara gagal menemukan kata sepakat, AS akan menaikkan bea impor terhadap berbagai produk China dari 10% menjadi 25%.
Diskusi dagang kali ini hanya diwakili oleh pejabat tingkat rendah, yaitu oleh Wakil Perwakilan Perdagangan Jeffrey Gerrish, kata Gedung Putih.
Namun, pada hari Kamis dan Jumat, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan menghadiri perundingan dagang tingkat tinggi di Beijing, mengutip AFP.
Gerrish meninggalkan hotelnya di pusat kota Beijing Senin pagi tanpa berbicara kepada media.
Pembicaraan itu diperkirakan akan berpusat pada upaya AS menekan China agar melakukan reformasi struktural di bidang perlindungan hak kekayaan intelektual.
Washington pada bulan Desember telah menunda rencana untuk menaikkan tarif impor menjadi 25% dari 10% saat ini terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar, untuk memberi ruang negosiasi demi menghentikan perang dagang yang telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perlambatan ekonomi global.
Di putaran pembicaraan hari Kamis nanti Mnuchin dan Lighthizer akan juga ditemani oleh David Malpass, calon pilihan Trump untuk jabatan presiden Bank Dunia (World Bank).
Sementara itu delegasi China akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, yang akan ditemani gubernur bank sentral Yi Gang.
Liu, kepala negosiator perdagangan China, bulan lalu bertemu dengan Trump. Namun, putaran pembicaraan yang diadakan di Washington bulan lalu itu berakhir tanpa kesepakatan.
Setelah pertemuan itu Trump mengumumkan bahwa penyelesaian akhir dari perselisihan perdagangan akan tergantung pada pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping yang akan dilakukan "dalam waktu dekat".
Namun, Trump pada hari Kamis mengatakan ia tidak akan bertemu dengan Xi sebelum gencatan senjata perdagangan berakhir pada 1 Maret.
Perang dagang terjadi lantaran pemerintahan Trump menuntut perubahan besar dari China untuk mengatasi praktik komersial yang menurutnya sangat tidak adil, termasuk pencurian kekayaan intelektual Amerika dan banyaknya hambatan yang dihadapi AS dan perusahaan asing lainnya di pasar domestik China.
Saksikan video mengenai harapan palsu damai dagang berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article AS Dikabarkan Buka Perundingan Dagang Baru dengan China
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping telah menetapkan batas waktu gencatan senjata pada 1 Maret mendatang. Bila kedua negara gagal menemukan kata sepakat, AS akan menaikkan bea impor terhadap berbagai produk China dari 10% menjadi 25%.
Diskusi dagang kali ini hanya diwakili oleh pejabat tingkat rendah, yaitu oleh Wakil Perwakilan Perdagangan Jeffrey Gerrish, kata Gedung Putih.
Gerrish meninggalkan hotelnya di pusat kota Beijing Senin pagi tanpa berbicara kepada media.
Pembicaraan itu diperkirakan akan berpusat pada upaya AS menekan China agar melakukan reformasi struktural di bidang perlindungan hak kekayaan intelektual.
![]() |
Washington pada bulan Desember telah menunda rencana untuk menaikkan tarif impor menjadi 25% dari 10% saat ini terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar, untuk memberi ruang negosiasi demi menghentikan perang dagang yang telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perlambatan ekonomi global.
Di putaran pembicaraan hari Kamis nanti Mnuchin dan Lighthizer akan juga ditemani oleh David Malpass, calon pilihan Trump untuk jabatan presiden Bank Dunia (World Bank).
Sementara itu delegasi China akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, yang akan ditemani gubernur bank sentral Yi Gang.
Liu, kepala negosiator perdagangan China, bulan lalu bertemu dengan Trump. Namun, putaran pembicaraan yang diadakan di Washington bulan lalu itu berakhir tanpa kesepakatan.
Setelah pertemuan itu Trump mengumumkan bahwa penyelesaian akhir dari perselisihan perdagangan akan tergantung pada pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping yang akan dilakukan "dalam waktu dekat".
Namun, Trump pada hari Kamis mengatakan ia tidak akan bertemu dengan Xi sebelum gencatan senjata perdagangan berakhir pada 1 Maret.
Perang dagang terjadi lantaran pemerintahan Trump menuntut perubahan besar dari China untuk mengatasi praktik komersial yang menurutnya sangat tidak adil, termasuk pencurian kekayaan intelektual Amerika dan banyaknya hambatan yang dihadapi AS dan perusahaan asing lainnya di pasar domestik China.
Saksikan video mengenai harapan palsu damai dagang berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article AS Dikabarkan Buka Perundingan Dagang Baru dengan China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular