RI Mau Bikin Green Diesel Tapi Produksinya di Kilang Italia

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
06 February 2019 15:41
Sebelum kilang RI siap, produksi green diesel akan dilakukan di Italia
Foto: Pertamina - ENI (dok. Pertamina)
Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah penandatanganan kerja sama dilakukan denga Eni SpA, PT Pertamina (Persero) kini menyiapkan tim untuk mempelajari teknologi pengolahan bahan bakar ramah lingkungan dari perusahaan migas asal Italia tersebut.

"Nah, kami kirim tenaga kami yang nanti akan bekerja di kilang Eni di Italia sana, sehingga mereka sudah dapat pengalaman, kemudian saat kilang di Plaju sudah jadi, sudah bisa langsung dioperasikan oleh kita sendiri," ujar Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Mukhtar kepada media saat dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/2/2019).



Lebih lanjut, Syahrial mengatakan, sambil menunggu kilang selesai, perusahaan akan memanfaatkan kapasitas kilang milik Eni di Italia untuk mengolah CPO yang disimpan dan disediakan oleh Pertamina di dalam negeri. Nantinya, begitu CPO selesai diolah dan menjadi green diesel, akan dibawa kembali ke dalam negeri oleh Pertamina, dan langsung bisa dipasarkan serta digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

"Kan tetap butuh meningkatkan dan memenuhi kebutuhan bio untuk campuran solar, Jadi, bahasanya bukan impor ya, tapi pengolahan CPO kita di Eni, nanti semuanya kami bawa ke sini lagi. Ini sementara saja, menunggu kilang Plaju selesai. Kalau sudah selesai nanti distop pengolahan di Eni, dan semua CPO diolah di Plaju," pungkas Syahrial.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) meneken perjanjian kerja sama dengan raksasa migas Italia, Eni S.p.A, untuk mengembangkan kilang bahan bakar yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

Disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Pertamina dan Eni menandatangani 3 kesepakatan sekaligus terkait pengembangan Green Refinery, yakni; Head of Joint Venture Agreement untuk pengembangan green refinery di Indonesia, term sheet CPO processing di Italia, dan MoU terkait circular economy, low carbon products dan renewable energy.

Perjanjian diteken oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Eni Claudio Descalzi. "Kesepakatan ini merupakan lanjutan nota kesepahaman kerjasama yang telah ditandatangani Pertamina dan Eni pada September 2018 serta penandatanganan kesepakatan lanjutan pada Desember 2018," tulis perusahaan dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019).

Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif mengatakan kerjasama ini akan optimalkan potensi sumberdaya terbarukan RI demi kurangi impor minyak mentah. "Indonesia memiliki sumber green energy yakni minyak kelapa sawit yang melimpah. Ini bisa menjadi potensi besar bagi Indonesia ke depannya," ujar Budi. 

(gus) Next Article Ini Kilang 'Hijau' Pertama RI, Bisa Hemat Impor BBM Rp 2,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular