Turis China Hingga Korea, Paling Sering Kunjungi RI di 2018

Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
01 February 2019 17:06
Suhariyanto merilis jumlah wisatawan mancanegara (wisman) alias turis yang berkunjung ke Indonesia di sepanjang tahun 2018.
Foto: Infografis/KUNJUNGAN TURIS MANCANEGARA KE RI 2018/Aristya rahadian krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto merilis jumlah wisatawan mancanegara (wisman) alias turis yang berkunjung ke Indonesia di sepanjang tahun 2018. Angka ini meningkat, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan wisman full year dari Bulan Januari sampai Desember 2018 mencapai 15,81 juta jiwa, atau naik sebesar 12,58%, jika dibandingkan dengan tahun 2017," ujar Suhariyanto, Jumat (1/2/2019).

Suhariyanto menjelaskan wisman terbanyak berasal dari negara-negara Asia di luar Kawasan ASEAN, seperti China, Jepang, Korea, dan masih banyak lagi. Jumlahnya pun di sepanjang tahun 2018 mencapai 5,84 juta jiwa, atau meningkat sebesar 14,11% dari tahun sebelumnya.

Selanjutnya, disusul dengan wisman yang datang dari negara-negara di Kawasan ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, dan lain-lain, dengan jumlah mencapai 5,45 juta jiwa. Jumlah ini lagi-lagi menunjukkan adanya peningkatan sebesar 20,60% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 4,52 juta jiwa.

Deretan Turis Asing Paling Sering Kunjungi RI di 2018Foto: Konferensi pers BPS terkait inflasi Januari 2019, IHPB, nilai tukar petani dan harga gabah, hingga pola perdagangan komoditas strategis (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)


Wisman dari negara-negara Eropa dan Oceania juga cukup banyak yang masuk ke Indonesia di sepanjang tahun 2018 kemarin. Jumlahnya pun masing-masing mencapai 2 juta jiwa dan 1,57 juta jiwa.

Tak hanya itu, negara lain seperti Amerika, Timur Tengah, dan Afrika juga turut menyumbang jumlah wisman ke Indonesia, meski jumlah relatif kecil jika dibandingkan dengan wisman dari negara di kawasan lainnya, yakni masing-masing sekitar 567, 266, dan 88 ribu jiwa.

Dalam pertemuan yang sama, Suhariyanto mengakui jumlah wisman di tahun 2018 belum mencapai target yang ditetapkan, yakni sekitar 17 juta jiwa. Salah satu faktor penghambat tercapainya target wisman di tahun 2018 menurut Suhariyanto, akibat bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu, di berbagai daerah di Indonesia.

"Tapi kenapa masih di bawah target? Ya kita harus ingat bencana yang terjadi luar biasa, di Bali, di Lombok. Itu menimbulkan sedikit kekhawatiran apakah Indonesia aman atau tidak. Itu menjadi hambatan mengapa tidak mencapai target," ujarnya.

Ke depannya, BPS dan pemerintah akan terus berupaya mendorong sektor pariwisata, mengingat pentingnya sektor ini bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.



(dru) Next Article Kunjungan Turis Asing Turun ke 1,4 Juta di September 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular