Peter Gontha Kritik Lambannya Perundingan Bisnis dengan Eropa

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
30 January 2019 20:27
Peter Gontha kritik soal lambannya perundingan kerjasama ekonomi dengan uni Eropa
Foto: Dubes RI untuk Polandia Peter Gontha (kiri) bersama Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz pada acara Seremoni pembukaan kantor Polish Investment and Trade Agency pada Selasa (27/11/2018) (CNBC Indonesia/Bernhart)
Jakarta, CNBC Indonesia- Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economis Partnership Agreement (CEPA) Indonesia-Uni Eropa terus dilakukan.

Saat ini kedua pihak masih terus menyusun poin-poin kerjasama perdagangan. Negosiasi terus dilakukan untuk menyusun peta, mekanisme, dan materi kerjasama ekonomi.



Eropa adalah blok perdagangan terbesar. Sejumlah negara Uni Eropa juga berinvestasi langsung di Indonesia. Karena itu, Pemerintah berharap kerjasama CEPA bisa saling menguntungkan.

Namun, hingga saat ini perundingan tersebut belum juga rampung karena beberapa kendala, dan membuat negosiasi berjalan lambat.

"Saya perlu mengkritik pemerintah karena belum menyelesaikan perjanjian CEPA, CEPA dengan UE sampai hari ini belum diselesaikan, mengapa? Karena negosiasi di Indonesia berjalan sangat lemah, Maaf." Kata Peter F. Gontha, Duta Besar RI untuk Polandia periode 2014-2018 saat berbicara pada acara diskusi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Rabu (30/01/2019).

Peter menganggap pejabat pemerintah Indonesia tidak maksimal melakukan perundingan tersebut, yang dilakukan sebagian besar hanya pertemuan saja tanpa lebih dalam berunding.

"Mereka akan menemui Presiden Uni Eropa, mereka akan menemui Presiden Komisi Eropa, mereka akan melihat Presiden Parlemen Eropa. Mereka datang kepadanya, mereka mengabadikan foto, dan mereka berkata 'oh kita sudah bertemu' semuanya akan baik-baik saja. Itu salah, anda harus melobi setidaknya dua sampai tiga kali, tapi kita tidak melakukan itu."
(gus) Next Article Polandia Siap Bantu RI Kembangkan Start Up

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular