Saham MU Melesat Hampir 6% dalam Sebulan, Terima Kasih Ole!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 January 2019 10:05
Terima Kasih, Ole!
Reuters
Lalu, apa yang membuat harga saham United bisa rebound dalam sebulan terakhir? Jawabannya (tentu semua orang tahu) adalah pemecatan Jose Mourinho. Fans, manajemen, dan pemegang saham sepertinya sudah kehilangan kepercayaan terhadap Si Spesial.

Mourinho belum kunjung mampu mematahkan mitos musim ketiga. Kala memasuki musim ketiga memimpin ruang ganti sebuah klub, biasanya prestasi Mourinho merosot drastis. Itu yang terjadi di Chelsea, Real Madrid, dan kini United. 

Dihantui kecemasan kehilangan posisi elit di persepakbolaan Inggris, puncak kesabaran manajemen United habis kala Setan Merah takluk oleh Liverpool di Anfield. Tidak sekadar takluk, United bagai menjadi tim latih tanding bagi Si Merah.  

Liverpool mencatatkan 36 tembakan ke gawang dan 11 kali tepat sasaran. Sementara United hanya membukukan 6 tembakan dan 2 on target.  

Hancur di Anfield menjadi titik balik kebangkitan United. Mourinho dipecat, dan digantikan oleh salah satu anak emas Old Trafford, Ole Gunnar Solskjaer. 

Dalam usia 45 tahun, Solskjaer tidak banyak berubah. Wajahnya masih menggambarkan julukannya, The Babyfaced Assassin. Hanya uban yang mulai menjajah di kepalanya, selain itu Solskjaer tetap tampak seperti 2 dekade lalu. 

Di bawah asuhan Solskjaer, United seakan kembali menemukan keriangan kala bermain sepak bola. Tidak ada lagi bermain dengan tegang dan pragmatis, sekarang United berlaga dengan tenang dan santai. Layaknya anak-anak yang menemukan kebahagiaan saat bermain sepak bola. 

"Saya ingin kami bermain dengan berani dan bersedia mengambil risiko. Saya ini para pemain seperti anak-anak yang mencintai sepak bola," kata Solskjaer, mengutip Mirror. 

Pesimisme dan gairah di ruang ganti United sudah sirna, berubah menjadi hasrat dan kegembiraan saat bermain di lapangan. Hasilnya ciamik, United selalu menang setelah ditangani Solskjaer. Delapan kali tanding, delapan kali menang alias 100%! 

Perlahan tetapi pasti, United mulai menebar ancaman dan memperbaiki posisi di klasemen. Kini United berada di peringkat keenam dengan raihan 44 angka, sama dengan Arsenal yang tepat di atasnya. United hanya berjarak 3 poin dengan Chelsea di posisi empat, jatah terakhir untuk lolos ke Liga Champions. 

Target masuk empat besar pun sepertinya bisa terpenuhi kalau United terus tampil seperti sekarang. Posisi zona Liga Champions bukan lagi sekadar angan-angan, tetapi sangat bisa diwujudkan. 

Melihat perkembangan itu, gairah fans, manajemen, dan investor kembali membuncah. Prospek bermain di Liga Champions musim depan yang kian terbuka membuat investor yakin bahwa United akan mampu kembali mengeruk cuan. Saham United pun mengalami aksi borong sehingga nilainya melejit. 

Investor patut berterima kasih kepada Solskjaer karena mengembalikan harapan di Teater Impian.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular