
Ini Bocoran Rencana Garuda Naikkan Profit
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
26 January 2019 13:41

Tangerang, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menargetkan tingkat ketepatan waktu (on-time performance/OTP) dapat mencapai 92% pada tahun ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara mengatakan OTP di tahun lalu hampir mencapai target yakni 89,8% dari level yang dipatok perseroan sebesar 90%.
Untuk mencapai target tersebut sekaligus meningkatkan efisiensi perusahaan, Ari mengatakan Garuda Indonesia berencana mengurangi frekuensi penerbangan, terutama pada low season untuk memaksimalkan profit margin.
"Garuda tidak lagi fokus pada utilisasi pesawat tapi kami akan fokus pada profit margin penerbangan. Jadi kami ingin penumpang lebih maksimum tapi jumlah penerbangan kami kurangi supaya pendapatan tetap naik," jelas Ari usai perayaan HUT Garuda Indonesia ke-70 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (26/1/2019).
Ari menyadari pengurangan slot penerbangan akan berdampak pada pengurangan awak kabin.
Untuk itu, perusahaan berencana mengalihkan ke rute-rute internasional baru, seperti Jakarta-Moscow, Jakarta-Istanbul dan Jakarta-Nagoya.
"Untuk Nagoya nanti inaugural first flight 2019 ini tanggal 23 Maret. Jadi kami akan ke sana pertama, akan kami buka lagi," ujarnya.
Mengacu laporan keuangan per September 2018, Garuda Indonesia mulai mengurangi rugi bersih menjadi US$ 114,08 juta dari September 2017 sebesar US$ 222,04 juta. Pendapatan Garuda mulai naik menjadi US$ 3,22 miliar pada periode itu dari sebelumnya US$ 3,11 miliar.
(tas) Next Article Mirip Garuda, Ini Bocoran Seragam Baru Pramugari Sriwijaya
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara mengatakan OTP di tahun lalu hampir mencapai target yakni 89,8% dari level yang dipatok perseroan sebesar 90%.
Untuk mencapai target tersebut sekaligus meningkatkan efisiensi perusahaan, Ari mengatakan Garuda Indonesia berencana mengurangi frekuensi penerbangan, terutama pada low season untuk memaksimalkan profit margin.
Ari menyadari pengurangan slot penerbangan akan berdampak pada pengurangan awak kabin.
Untuk itu, perusahaan berencana mengalihkan ke rute-rute internasional baru, seperti Jakarta-Moscow, Jakarta-Istanbul dan Jakarta-Nagoya.
"Untuk Nagoya nanti inaugural first flight 2019 ini tanggal 23 Maret. Jadi kami akan ke sana pertama, akan kami buka lagi," ujarnya.
Mengacu laporan keuangan per September 2018, Garuda Indonesia mulai mengurangi rugi bersih menjadi US$ 114,08 juta dari September 2017 sebesar US$ 222,04 juta. Pendapatan Garuda mulai naik menjadi US$ 3,22 miliar pada periode itu dari sebelumnya US$ 3,11 miliar.
(tas) Next Article Mirip Garuda, Ini Bocoran Seragam Baru Pramugari Sriwijaya
Most Popular