
Ritel Berguguran, Menko Darmin: Mesti ada yang Tersingkir
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
18 January 2019 13:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memiliki penilaian sendiri di balik penutupan sejumlah gerai milik raksasa ritel belakangan. Menurut dia, ada persaingan antarsesama ritel.
Seperti diketahui, setelah PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menutup 26 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 532 orang karyawan, terbaru giliran Central Department Store menutup gerai di Neo Soho, Jakarta.
[Gambas:Video CNBC]
"Udahlah, kalau ritel karena dunia ini sedang berubah," ujar Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Perubahan itu, menurut Darmin, hadir dalam bentuk keberadaan e-commerce dan fenomena minimarket macam Indomaret dan Alfamart.
"Itu memang berubah konstelasi. Mesti ada yang tersingkir. Jadi, memang persaingan antarsesama ritel," katanya.
Pada Minggu (13/1/2019), CNBC Indonesia memberitakan langkah HERO menutup 26 gerai dan mem-PHK 532 orang karyawan. Selain efisiensi, General Manager Corporate Affairs HERO Tony Mampuk menyebut kerugian operasional hingga perubahan pola konsumsi di masyarakat telah memicu kebijakan perusahaan.
Sedangkan PT Central Retail Indonesia memutuskan untuk menutup gerainya di Neo Soho. Menurut PR Department Manager PT Central Retail Indonesia Dimas, langkah itu merupakan bagian dari strategi bisnis.
"Tapi kami mengamati tren belanja konsumen kami bergeser kepada sistem yang lebih cepat dan efisien," ujarnya.
(miq/prm) Next Article Efisiensi, HERO Tutup 26 Gerai dan PHK 532 Karyawan
Seperti diketahui, setelah PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menutup 26 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 532 orang karyawan, terbaru giliran Central Department Store menutup gerai di Neo Soho, Jakarta.
[Gambas:Video CNBC]
Perubahan itu, menurut Darmin, hadir dalam bentuk keberadaan e-commerce dan fenomena minimarket macam Indomaret dan Alfamart.
"Itu memang berubah konstelasi. Mesti ada yang tersingkir. Jadi, memang persaingan antarsesama ritel," katanya.
![]() |
Pada Minggu (13/1/2019), CNBC Indonesia memberitakan langkah HERO menutup 26 gerai dan mem-PHK 532 orang karyawan. Selain efisiensi, General Manager Corporate Affairs HERO Tony Mampuk menyebut kerugian operasional hingga perubahan pola konsumsi di masyarakat telah memicu kebijakan perusahaan.
Sedangkan PT Central Retail Indonesia memutuskan untuk menutup gerainya di Neo Soho. Menurut PR Department Manager PT Central Retail Indonesia Dimas, langkah itu merupakan bagian dari strategi bisnis.
"Tapi kami mengamati tren belanja konsumen kami bergeser kepada sistem yang lebih cepat dan efisien," ujarnya.
(miq/prm) Next Article Efisiensi, HERO Tutup 26 Gerai dan PHK 532 Karyawan
Most Popular