Internasional

PM Inggris Kalah Telak, UE Sarankan Batalkan Brexit

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 January 2019 07:41
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyarankan para pembuat kebijakan Inggris untuk membatalkan keputusan negara itu meninggalkan Uni Eropa (UE) atau Brexit.
Foto: REUTERS/Paul Hackett/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyarankan para pembuat kebijakan Inggris untuk membatalkan keputusan negara itu meninggalkan Uni Eropa (UE) atau Brexit dan mengatakan hanya itulah solusi positif yang saat ini tersisa.

Komentarnya itu disampaikannya setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengalami kekalahan telak 230 suara dalam voting di parlemen, Selasa (15/1/2019) malam waktu setempat, untuk menentukan nasib rancangan perjanjian Brexit yang ia ajukan.


Kekalahan itu adalah yang terburuk dalam sejarah politik Inggris.

Persetujuan parlemen atas Perjanjian Penarikan Diri atau Withdrawal Agreement itu penting untuk memastikan Inggris tidak meninggalkan UE tanpa kesepakatan apapun yang membuatnya harus menggunakan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bila ingin berdagangan dengan blok tersebut.

PM Inggris Kalah Telak, UE Sarankan Batalkan BrexitFoto: Infografis/Brexit/Arie Pratama

Namun, penolakan keras dari para anggota parlemen di hari Selasa nampaknya meningkatkan kemungkinan bahwa skenario itulah yang akan sepertinya akan terjadi.

"Jika kesepakatan tampaknya mustahil, dan tidak ada seorang pun yang menginginkan ketiadaan kesepakatan, maka siapa yang pada akhirnya memiliki keberanian untuk mengatakan satu-satunya solusi positif yang ada?" tulisnya di Twitter Selasa malam.

Ia mengindikasikan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan kebuntuan di parlemen adalah dengan menghentikan Brexit, dilansir dari CNBC International.


Sebuah keputusan dari Mahkamah Eropa bulan lalu menyatakan Inggris dapat secara unilateral membatalkan keputusannya untuk meninggalkan Uni Eropa.

May telah mengatakan dalam berbagai kesempatan bahwa kesepakatan itu adalah miliknya, tidak ada kesepakatan atau tidak ada Brexit. Ia memiliki waktu hingga Senin mendatang untuk mengajukan rencana cadangan kepada parlemen Inggris setelah rancangan perjanjiannya ditolak.

Sementara itu di markas UE di Brussels, Belgia, para pejabat menantikan keterangan tambahan dari May.

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude JunckerFoto: REUTERS/Francois Lenoir
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker

"Saya mencatat dengan penyesalan hasil dari pemungutan suara di House of Commons malam ini. Saya mendesak Inggris untuk mengklarifikasi niatnya sesegera mungkin. Waktu hampir habis," tulis Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Twitter, Selasa malam.

UE telah menegaskan tidak bersedia membuka kembali perundingan terkait perjanjian keluarnya Inggris dari UE yang baru saja dimentahkan parlemen.


(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular