Ini Ramalan Menko Darmin Soal Neraca Dagang Tahun Politik

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
11 January 2019 18:46
Darmin Nasution mengungkapkan dalamnya defisit neraca perdagangan disebabkan semata-mata dari sektor migas.
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memantau peternakan ayam di Blitar. (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan dalamnya defisit neraca perdagangan disebabkan semata-mata dari sektor migas.

Bahkan, surplus dari sektor non-migas pun tidak dapat menutup defisit sektor migas.

"Neraca perdagangan kita itu yang berat itu migas-nya, jadi migas kita itu sejak sebenarnya terakhir kita surplus migas neraca perdagangannya itu 2001 atau 2002. Sekarang pun kalau non migas itu kita surplus, tapi defisitnya migas terlalu besar, sehingga totalnya jadi defisit," ungkap Darmin, Jumat (11/1/2019).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit migas untuk periode Januari hingga November 2018 mencapai US$ 12,153 miliar atau setara dengan Rp 176,2 triliun.

Kondisi ini, sukses menghantarkan neraca perdagangan meraih gelar defisit terparah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pasalnya, defisit neraca perdagangan hingga November 2018 mencapai US$ 2,05 miliar.

Melihat defisit neraca perdagangan yang parah ini, Darmin memastikan kalau di tahun politik, pihaknya belum bisa membuat neraca perdagangan surplus.

Dari jawaban Darmin yang ditemui usai menunaikan sholat Jumat, pihaknya mengindikasikan akan fokus untuk memperbaiki defisit dari sektor migas terlebih dahulu.

"Belum [bisa surplus]. Urusan migas nih gimana menyelesaikannya? Setahun kan?" tandasnya.





(dru) Next Article Duh! Dari 34 Provinsi, Cuma 7 Daerah yang Surplus Beras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular