Bertemu Sandi, Petani Tebu Blora Minta Impor Gula Dihentikan

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
11 January 2019 15:11
Anton Sudibyo melontarkan curahan hati kepada Sandi, sapaan akrab Sandiaga.
Foto: Dialog dan ramah tamah dengan lima perwakilan desa se Kecamatan Blora di Villa Desa Soko, Jepon, Blora, Jumat (11/1/2019). Dok: Gerindra
Blora, CNBC Indonesia - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menghadiri dialog dan ramah tamah dengan lima perwakilan desa se-Kecamatan Blora di Villa Desa Soko, Jepon, Jawa Tengah, Jumat (11/1/2019).

Dalam kesempatan itu, salah seorang petani tebu, Anton Sudibyo melontarkan curahan hati kepada Sandi, sapaan akrab Sandiaga. Anton meminta agar moratorium impor gula dilakukan. "Petani tebu bisa mati dengan mata mendelik, Pak kalau impor gula terus dilakukan," ujarnya.



Selain itu, Anton juga meminta agar kebijakan kartu tani dicabut. Permintaan-permintaan Anton lainnya adalah menambah kuota pupuk bersubsidi dan meminta agar harga giling tebu dengan sistem beli putus seharga Rp 70.000 per kuintal.

Sandi mengaku sudah menandatangani kontrak politik dengan para petani tebu di Lumajang. Salah satu poin kesepakatan adalah menghentikan impor.

"Termasuk memberantas mafia pangan dan impor, dan memenuhi harapan Pak Anton dan seluruh petani dan rakyat Indonesia," katanya.
Bertemu Sandi, Petani Tebu Blora Minta Impor Gula DihentikanFoto: Tim Infografis CNBC Indonesia

Lebih lanjut, Sandi menegaskan bahwa dalam berbagai kesempatan berkomitmen menghentikan impor pangan.

"Pelemahan ekonomi juga akibat impor yang menggila. Seolah Indonesia tidak punya sumber daya alam dan sumber daya manusia," ujarnya.

"Petani, nelayan mengeluhkan soal impor ini. Keluhan yang sama terus saya peroleh dari seribu titik lebih yang saya datangi di seluruh peosok Indonesia," kata Sandi.


(miq/miq) Next Article Cerita Prabowo yang juga Berambisi Geber Transportasi Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular