
'Siapapun Pemenang Pilpres Pasti Rumuskan APBN-P 2019'
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
03 January 2019 20:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan adanya Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan alias APBN-P di 2019. Pasalnya, dinamika perekonomian global, khusus 2019 tak menentu, sehingga perubahan asumsi bisa saja terjadi.
"Kan tahun depan ada APBN-P. Ya adalah APBN-P, siapapun yang akan menang pasti ada," kata Darmin di Kantornya, Kamis (1/3/2018).
Menurut Darmin, di 2018 tidak ada APBN-P karena memang pemerintah masih menilai apa yang ditetapkan realistis untuk dikejar. "Sehingga tidak perlu ada perubahan. Tapi secara normal APBN-P itu ada," ungkap Darmin.
"Segala macam (dinamika) dunia kan terus bergerak. Artinya bukan sekadar hanya itu, kalalu segalanya berubah pasti ada APBN-P."
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak ada APBN-P (APBN Perubahan) di tahun ini. Pasalnya, defisit masih di bawah perkiraan atau lebih rendah dibandingkan proyeksinya.
Kinerja APBN.Pertama, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2018 mencapai 5,15%. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang hanya 5,07%.
Tak hanya itu, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.942,3 triliun, melebihi target APBN dan menunjukkan bahwa pemerintah optimal dalam mengelola anggaran. Sebaliknya, realisasi defisit APBN 2018 juga sangat rendah, bahkan di bawah target 2,19%, dengan catatan deficithanya 1,76% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari sisi inflasi, Menkeu yang baru dianugerahi gelar Finance Minister of the Year 2019 Global and Asia Pacific dari majalah keuangan The Banker ini menegaskan pemerintah berjuang menstabilkan inflasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tekanan global itu mulai dari kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed, perang dagang, hingga Brexit. Upaya tersebut cukup mampu menstabilkan inflasi 2018 yakni 3,13%.
Dari sisi nilai tukar rupiah, rata-ratanya tahun lalu di level Rp 14.427 per dolar AS, terdepresiasi 6,9% dari posisi akhir tahun 2017.
(dru) Next Article Ragam Gaya Sri Mulyani Cs Saat Rilis APBN KiTa Januari 2019
"Kan tahun depan ada APBN-P. Ya adalah APBN-P, siapapun yang akan menang pasti ada," kata Darmin di Kantornya, Kamis (1/3/2018).
Menurut Darmin, di 2018 tidak ada APBN-P karena memang pemerintah masih menilai apa yang ditetapkan realistis untuk dikejar. "Sehingga tidak perlu ada perubahan. Tapi secara normal APBN-P itu ada," ungkap Darmin.
![]() |
"Segala macam (dinamika) dunia kan terus bergerak. Artinya bukan sekadar hanya itu, kalalu segalanya berubah pasti ada APBN-P."
Kinerja APBN.Pertama, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2018 mencapai 5,15%. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang hanya 5,07%.
Tak hanya itu, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.942,3 triliun, melebihi target APBN dan menunjukkan bahwa pemerintah optimal dalam mengelola anggaran. Sebaliknya, realisasi defisit APBN 2018 juga sangat rendah, bahkan di bawah target 2,19%, dengan catatan deficithanya 1,76% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari sisi inflasi, Menkeu yang baru dianugerahi gelar Finance Minister of the Year 2019 Global and Asia Pacific dari majalah keuangan The Banker ini menegaskan pemerintah berjuang menstabilkan inflasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tekanan global itu mulai dari kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed, perang dagang, hingga Brexit. Upaya tersebut cukup mampu menstabilkan inflasi 2018 yakni 3,13%.
Dari sisi nilai tukar rupiah, rata-ratanya tahun lalu di level Rp 14.427 per dolar AS, terdepresiasi 6,9% dari posisi akhir tahun 2017.
(dru) Next Article Ragam Gaya Sri Mulyani Cs Saat Rilis APBN KiTa Januari 2019
Most Popular