APBN 2019 & Bengkaknya Keseimbangan Primer Hingga 385%

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
07 January 2020 12:26
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan data realisasi APBN 2019.
Foto: Konferensi pers laporan APBN Tahun 2019. (CNBC Indoinesia/Lidya Julita Sembiring)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan data realisasi APBN 2019.

Pendapatan negara tidak mencapai target yang ditetapkan di APBN 2019. Sementara hal yang sama juga terjadi di pos belanja.

Pendapatan negara realisasinya mencapai Rp 1.957,2 triliun atau 90,4% dari target APBN 2019 yang ditetapkan Rp 2.165,1 triliun. 
Pendapatan negara yang lemah tercermin dari penerimaan perpajakan yang jauh dari target. Penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.545,3 triliun atau 86,5% dari target ditetapkan sebesar Rp 1.786,4 triliun.

Sementara dari sisi belanja negara, realisasinya mencapai Rp 2.310,2 triliun dari target Rp 2.461,1 triliun. Belanja negara hanya 93,9% dari target.

APBN 2019 & Bengkaknya Keseimbangan Primer Hingga 385%Foto: Konferensi pers laporan APBN Tahun 2019. (CNBC Indoinesia/Lidya Julita Sembiring)


Atas dasar sisi pendapatan dan belanja, terjadi keseimbangan primer yang negatif. Dengan kata lain pemerintah harus berutang untuk menutup utang.

Keseimbangan primer awalnya ditetapkan hanya Rp 20,1 triliun, namun membengkak dari target hingga 385% yang akhirnya mencapai Rp 77,5 triliun. Adapun pertumbuhannya mencapai 574,5% dari APBN 2018 lalu yang tercatat hanya negatif Rp 11,5 triliun.

Dengan keseimbangan primer yang negatif, APBN 2019 masih terjadi defisit dan ada pembengkakan. Defisit APBN 2019 ditargetkan hanya Rp 296 triliun atau 1,84% dari PDB namun membengkak menjadi Rp 353,0 triliun atau 2,20% dari PDB.

Sementara pembiayaan anggaran tercatat membengkak hingga Rp 399,5 triliun dari target Rp 296,0 triliun.

"Pendapatan negara alami tekanan karena rembesan global dari pendapatan perpajakan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kemenkeu, Selasa (7/1/2020).



(dru/dru) Next Article The Fed Pangkas Bunga, Sri Mulyani Happy

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular