Setiap Bayi di RI Punya Utang Rp 13 Juta, Istana Buka Suara

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 January 2019 16:46
Istana Negara mengakui utang Indonesia saat ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Istana Negara akhirnya buka suara mengenai pernyataan yang menyebutkan bahwa seorang balita yang baru saja lahir sudah menanggung utang sebesar Rp 13 juta.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, ada satu alasan penting kenapa jumlah utang pemerintah saat ini begitu besar, yaitu pembangunan infrastruktur.

"Kalau pemerintah sekarang tidak membangun, gampang saja bayar utang. [...] Sama kayak dengan di rumah. [Anak] enggak usah sekolah, masa depanmu jadi tidak jelas," kata Moeldoko di komplek kepresidenan, Kamis (3/1/2019).

Total utang pemerintah pusat pada November 2018 tercatat sebesar Rp 4.395,9 triliun. Angka ini naik hingga Rp 467,3 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

Namun, beberapa waktu lalu calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno justru menyebut bahwa besarnya utang pemerintah turut berdampak pada masyarakat.

Pasalnya, setiap balita yang baru lahir sudah menanggung utang sebesar Rp 13 juta karena utang yang bejibun. Namun, Istana tidak sepakat dengan pernyataan tersebut.

"Jadi gampang. Kalau mau bayar utang, ya sudah tidak usah membangun sesuatu demi masa depan anak kita semakin baik," tegasnya.

Menurut Moeldoko, pemerintah tidak mungkin berutang tanpa pertimbangan yang matang. Berbagai kalkulasi pun sudah dilakukan, agar utang tidak memberikan beban, apalagi ke masyarakat.

"Sudah ada hitung-hitungannya. Jadi jangan terus kita kaya orang takut berutang," tegasnya.


(dob/dob) Next Article Bangun Infrastruktur Tanpa Utang, Sandi Berikan Contoh Nyata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular