190 Unit Huntara Korban Gempa Sulteng Rampung Dibangun
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 January 2019 12:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan 190 unit hunian sementara (Huntara) bagi korban bencana gempa bumi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Jumlah itu masih akan bertambah hingga total rencana pembangunan 699 unit.
Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, huntara yang sudah selesai, secara bertahap mulai ditempati. Masyarakat yang selama ini tinggal di shelter, mulai beralih ke huntara. Seperti di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, sebanyak 10 unit huntara dengan jumlah 120 bilik.
"Semakin cepat masyarakat bisa menempati Huntara semakin baik. Dengan demikian juga dapat dilakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ditemui serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan," ungkapnya melalui keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (3/11/2018).
Huntara lainnya di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, juga sudah rampung dan sedang proses pemasangan meteran dan instalasi listrik oleh PLN setempat. Tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan memang meliputi ketersediaan material, jumlah tukang dan koordinasi penyediaan air bersih dan listrik.
"Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala," kata Arie Setiadi.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola, pada saat meninjau lokasi pembangunan Huntara Gawalise, Rabu (2/1/2019) meminta kepada Lurah Duyu agar segera menetapkan nama-nama keluarga yang berhak menempati huntara tersebut.
Di samping itu, melalui Dinas Sosial Provinsi Sulteng juga sudah menyiapkan kelengkapan huntara seperti kompor gas, peralatan masak, tempat tidur dan kasur.
Sedangkan untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani surat keputusan mengenai penetapan lokasi. Secara rinci, yakni di Kota Palu seluas 360, 93 Ha, meliputi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, seluas 79,3 Ha terletak dan Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 481,63 Ha.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Sigi seluas 362 Ha yang terletak di Desa Pombewe 201, 12 Ha dan Desa Oloboju seluas 160, 88 Ha di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.
(miq/miq) Next Article Setahun Capaian Kementerian PUPR Membangun Negeri
Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, huntara yang sudah selesai, secara bertahap mulai ditempati. Masyarakat yang selama ini tinggal di shelter, mulai beralih ke huntara. Seperti di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, sebanyak 10 unit huntara dengan jumlah 120 bilik.
"Semakin cepat masyarakat bisa menempati Huntara semakin baik. Dengan demikian juga dapat dilakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ditemui serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan," ungkapnya melalui keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (3/11/2018).
"Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala," kata Arie Setiadi.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola, pada saat meninjau lokasi pembangunan Huntara Gawalise, Rabu (2/1/2019) meminta kepada Lurah Duyu agar segera menetapkan nama-nama keluarga yang berhak menempati huntara tersebut.
Di samping itu, melalui Dinas Sosial Provinsi Sulteng juga sudah menyiapkan kelengkapan huntara seperti kompor gas, peralatan masak, tempat tidur dan kasur.
 Foto: Infografis/Gempa di 2018/Arie Pratama |
Sedangkan untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani surat keputusan mengenai penetapan lokasi. Secara rinci, yakni di Kota Palu seluas 360, 93 Ha, meliputi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, seluas 79,3 Ha terletak dan Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 481,63 Ha.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Sigi seluas 362 Ha yang terletak di Desa Pombewe 201, 12 Ha dan Desa Oloboju seluas 160, 88 Ha di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.
(miq/miq) Next Article Setahun Capaian Kementerian PUPR Membangun Negeri
Most Popular