
Pasca Gempa Bumi
Kurang dari 3 Bulan, 1.500 Rumah Sementara Dibangun di NTB
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
23 October 2018 20:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurang dari 3 bulan sejak bencana Gempa Bumi melanda Nusa Tenggara Barat, sebanyak 1.500 unit hunian sementara (Huntara) sudah dibangun untuk meringakan beban serta membantu pemulihan para korban.
Huntara yang diinisiasi oleh sejumlah BUMN ini didirikan di 18 lokasi dan jauh lebih layak dibandingkan tenda darurat. Huntara ini setidaknya mampu menampung setidaknya 1.500 keluarga korban bencana.
Sebanyak 700 Huntara dibangun di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur dan tersebar di Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun Timbal Gading, Desa Sembalun, Desa Sajang, Desa Sembalun Lawang, dan Desa Bilok Petung.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi koordinator BUMN dalam pembangunan 700 Huntara di Sembalun, dengan berkolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan PT Telkom Indonesia Tbk.
Adapun untuk proses konstruksinya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Hunian ini juga langsung mendapatkan penerangan dengan teralirkannya listrik oleh PLN.
"Ini merupakan hasil kerja bersama BUMN dimana yang 1.500 Huntara sudah selesai kami bangun. Ini Tergolong hunian ramah gempa," ujar Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, Selasa (23/10/2018). Turut hadir pula pada kesempatan ini Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta.
Sejak pasca bencana gempa bumi NTB pada 29 Juli 2018, BUMN telah bergerak cepat memulihkan berbagai macam layanan untuk masyarakat terdampak gempa. Seperti layanan telekomunikasi, energi, perbankan, kelistrikan, bantuan logistik, pelayaran, penerbangan hingga kesehatan.
Pada saat bencana baru saja melanda NTB, berbagai BUMN sempat juga sempat menyalurkan tenda-tenda darurat sebagai hunian sangat sementara sebelum unit-unit Huntara berdiri. BNI mengirimkan tenda ukuran 4 x 6 meter dan tenda peleton berukuran 14 x 6 meter di Sembalun.
BNI juga menyediakan 2 unit Dapur Umum, membangun 3 unit Sekolah Darurat, dan mengirimkan 50 relawan. Sebanyak 10.000 selimut dan ratusan jaket pun terkirim sejak masa tanggap darurat dimulai.
(dob/dob) Next Article Gempa 7 SR di Lombok, 82 Orang Tewas & Ribuan Warga Mengungsi
Huntara yang diinisiasi oleh sejumlah BUMN ini didirikan di 18 lokasi dan jauh lebih layak dibandingkan tenda darurat. Huntara ini setidaknya mampu menampung setidaknya 1.500 keluarga korban bencana.
Adapun untuk proses konstruksinya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Hunian ini juga langsung mendapatkan penerangan dengan teralirkannya listrik oleh PLN.
"Ini merupakan hasil kerja bersama BUMN dimana yang 1.500 Huntara sudah selesai kami bangun. Ini Tergolong hunian ramah gempa," ujar Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, Selasa (23/10/2018). Turut hadir pula pada kesempatan ini Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta.
Sejak pasca bencana gempa bumi NTB pada 29 Juli 2018, BUMN telah bergerak cepat memulihkan berbagai macam layanan untuk masyarakat terdampak gempa. Seperti layanan telekomunikasi, energi, perbankan, kelistrikan, bantuan logistik, pelayaran, penerbangan hingga kesehatan.
Pada saat bencana baru saja melanda NTB, berbagai BUMN sempat juga sempat menyalurkan tenda-tenda darurat sebagai hunian sangat sementara sebelum unit-unit Huntara berdiri. BNI mengirimkan tenda ukuran 4 x 6 meter dan tenda peleton berukuran 14 x 6 meter di Sembalun.
BNI juga menyediakan 2 unit Dapur Umum, membangun 3 unit Sekolah Darurat, dan mengirimkan 50 relawan. Sebanyak 10.000 selimut dan ratusan jaket pun terkirim sejak masa tanggap darurat dimulai.
(dob/dob) Next Article Gempa 7 SR di Lombok, 82 Orang Tewas & Ribuan Warga Mengungsi
Most Popular