
Gandeng Swasta, Basuki Vermak 38 Jembatan Tua di Pulau Jawa

Jakarta,CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menawarkan proyek pengembangan jalan non tol hingga perbaikan jembatan kepada swasta. Proyek - proyek itu akan ditawarkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan pengembalian dengan availability payment (AP).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan saat ini Indonesia memiliki 38 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang dibangun dari tahun 1970an. Diprogramkan pembetulan jembatan ini akan dibiayai dengan skema KPBU AP.
"Saat ini sudah PQ (performance qualification), bisa dapat segera dilaksanakan. Karena dari 38 jembatan ini 3 sudah bermasalah yang satu sudah runtuh di Jembatan Rembun, Pekalongan. Yang dua sudah survei bergeser 44-45 cm," kata Basuki, dalam Seremonial Online, Senin (22/2/2021).
Basuki menegaskan jembatan itu harus segera diganti. Penanganannya juga khusus karena beda dengan perbaikan jalan, kalau perbaikan jembatan harus menutup jalan sepenuhnya sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Ini yang sedang diupayakan kementerian terkait mekanisme teknis perbaikanya.
Selain itu Basuki juga menawarkan proyek preservasi lainya yaitu jalan Jayapura - Wamena. Penanganan jalan sepanjang 50 kilometer ini akan mengkombinasikan skema pembiayaan KPBU AP dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).
Basuki menjelaskan kendala proyek itu kenapa belum bisa menyambungkan jalan dari Jayapura - Wamena karena faktor keamanan. Padahal jika kedua daerah itu sudah tersambung dipercaya dapat menurunkan harga komoditas.
"Dua tahun lalu kita programkan jalan di Wamena yang terpendek dari Nduga - Wamena itu jarak lebih pendek. Sehingga melalui tol laut bisa kita capai ke Wamena supaya bisa menurunkan harga di sana. Tapi karena kondisi keamanan dengan segala risiko kita sudah nyambung jalannya, tinggal masang jembatan sampai sekarang belum bisa karena kondisi keamanan," katanya.
Sukses KPBU
Proyek preservasi atau perawatan jalan lintas timur Sumatera Selatan sudah selesai pada tahap financial close. Fase konstruksi akan dimulai pada 4 Maret 2021 mendatang.
Proyek ini dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan availability payment (AP). Masa konsesi proyek ini selama 15 tahun terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan proses rencana teknik terperinci (RTT) sudah berjalan dengan rencana. PT Jalintim Adhi Abipraya (JAA) sebagai pemenang konsesi sudah memulai berbagai persiapan untuk dimulainya proses konstruksi.
PT Jalintim Adhi Abipraya (JAA) merupakan perusahaan patungan antara PT Adhi Karya dan PT Brantas Abipraya.
"Harapan kami proyek ini bisa menjadi contoh dalam penerapan proyek menggunakan skema KPBU AP ini. konon ini financial close pertama pada proyek KPBU AP," katanya dalam Seremonial Online, Senin (22/2/2021).
Sementara untuk proyek jalan lintas timur di Riau dengan skema KPBU AP, dimenangkan oleh PT Adhi Karya (Persero). Penetapan perusahaan sebagai Badan Usaha Pelaksana ini dilakukan pada 29 Januari kemarin.
"Diharapkan dapat dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerja sama di bulan April 2021 ini," tambahnya.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Al Firman mengatakan, proyek ini sudah diinisiasi pada 2018 lalu dengan permohonan merancang alihkan skema dari belanja modal negara menjadi KPBU AP.
Setelah proses panjang Agustus 2020 lalu baru bisa ditetapkan PT JAA sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) untuk proyek preservasi jalan lintas timur Sumatera Selatan non tol ini.
"Begitu juga Hari Ini Insya Allah untuk proyek preservasi jalur lintas timur Riau, ditunjuk PT Adhi Karya (Persero) sebagai BUP," jelasnya.
Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi pemodal utama bersama dengan Panin Dubai Syariah dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) di kedua proyek ini. Lucky menjelaskan artinya kontrak skema KPBU bisa juga sebagai underlying pendanaan berbasis Syariah.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3.000 Meter Jembatan Tua di Jawa Mau Direnovasi, Tertarik?